VKTR Bangun Pabrik EV Senilai Rp 300 Miliar di Magelang
biaya pembangunan fasilitas VKTS tembus angka Rp 300 miliar. Dimana VKTR menanamkan investasi sebesar Rp 200 miliar
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) mulai merealisasikan pembangunan pabrik perakitan lokal atau Completely Knock Down (CKD) kendaraan listrik komersil lokal di Magelang, Jawa Tengah, Indonesia.
Pembangunan fasilitas ini dilakukan VKTR bersama Karoseri Tri Sakti melalui perusahaan patungan dari kedua perusahaan yang bernama VKTR Sakti Industries (VKTS).
Baca juga: Maju Motor Group Siap Berkolaborasi dengan VKTR Membuat Mobil Nasional Berbasis Listrik
Secara total, biaya pembangunan fasilitas VKTS tembus angka Rp 300 miliar. Dimana VKTR menanamkan investasi sebesar Rp 200 miliar dan Karoseri Tri Sakti sekitar Rp 100 miliar, berupa tanah dan bangunan yang sudah ada.
Presiden Direktur Bakrie and Brothers Anindya N. Bakrie, menyampaikan pembangunan fasilitas VKTS merupakan realisasi kesungguhan dari Bakrie Group dalam perjalanan panjang grup usaha menuju rencana dekarbonisasi total tahun 2042 (100 tahun Bakrie Group).
Baca juga: VKTR Selesaikan Perakitan 9 Unit Bus Listrik di Pabrik Magelang
"Kami optimis dengan masa depan industri keberlanjutan dan elektrifikasi Indonesia yang terus berkembang, serta terus konsisten dalam merealisasikan target internal grup usaha maupun mendukung target pemerintah Indonesia menuju Net Zero Emissions tahun 2060," tutur Anindya melalui keterangan resmi perusahaan, Selasa (27/2/2024).
Sebagai informasi, VKTR merupakan anak usaha dari Bakrie Group. Perusahaan ini memang fokus pada bisnis kendaraan listrik.
Direktur Utama VKTR Gilarsi W. Setijono, menyatakan pembangunan pabrik tersebut adalah kerja sama Bakrie Construction dan Automotive Engineering Corp (Sinomach Group).
Baca juga: Perkuat Modal Kerja, VKTR Teknologi Mobilitas Dapat Fasilitas Kredit Rp 250 Miliar dari BCA
"Fasilitas VKTS ini juga akan menjadi Sentral-Hub untuk proses transfer teknologi dan litbang terkait EV dengan melibatkan institusi akademi lokal. Ke depannya kami berharap fasilitas ini menjadi awalan yang baik untuk industri EV yang independen di Indonesia," ucap Gilarsi.
Pabrik milik VKTS akan fokus pada penggunaan komponen lokal dalam membangun setiap produknya, dengan minimal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen.
Fasilitas milik VKTS ini ditargetkan mampu memproduksi 3.000 unit bus dan truk tiap tahunnya. Jumlah lapangan kerja yang bisa diserap mencapai 100 orang pada akhir 2024.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.