Moeldoko Soroti Isu Ketidakmaksimalan Penyerapan Insentif Kendaraan Listrik
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menyoroti ketidakmaksimalan penyerapan kendaraan listrik meski telah diberi insentif pembelian.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Periklindo sekaligus Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, menyoroti ketidakmaksimalan penyerapan kendaraan listrik meski telah diberi insentif pembelian.
"Sebenarnya regulasi sudah cukup bagus termasuk juga insentif yang diberikan, tapi belum maksimal. Kita lihat ada insentif dari pemerintah bantuan Rp 7 juta untuk sepeda motor baru tapi ngga maksimum serapannya ini ada apa?," tutur Moeldoko dalam Konferensi Pers PEVS 2024 di Jakarta, Senin (22/4/2024).
Baca juga: Jadi Andalan Moeldoko, MG Unjuk Gigi pada Ajang Periklindo Electric Vehicle Show 2023
Isu yang disoroti dari kendaraan roda dua ada pada kecepatan yang terbatas dan tenaga yang diberikan tidak konstan.
Selain itu, jangkauan jarak sekali pengisian daya yang masih terbatas. Kebanyakan masih menyajikan jangkauan jarak di bawah 100 km.
"Mungkin isu-isu itu belom terpecahkan dengan baik, seperti sepeda motor, isunya tarikan kurang. Bagi anak muda kan tidak suka tarikannya kurang. Berikutnya jaraknya dekat," jelasnya.
Moeldoko menyebut, isu-isu tersebut nantinya bisa berangsur hilang secara alamiah dan fasilitas charging station akan berkembang lebih cepat.
Baca juga: Dukung Pemerintah Capai Net Zero Emission 2060, PERIKLINDO & Dyandra Promosindo Hadirkan PEVS 2023
"Isu-isu ini yang nanti lambat laun akan terpecahkan secara alamiah. Ke depan pastinya charging lebih cepat, jaraknya lebih jauh, harganya lebih murah. Dengan begitu kita harapkan masyarakat yang itu mau beralih," ucapnya.