Pasar Otomotif Lesu, Daihatsu Ungkap Pemicunya
Penjualan mobil pada awal tahun ini tengah memasuki fase lesu. Astra Daihatsu Motor beberkan sejumlah penyebabnya
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Penjualan mobil pada awal tahun ini tengah memasuki fase lesu. Penjualan pabrik ke dealer atau wholesale berada di angka 48.637 unit.
Jumlah di atas turun 34,9 persen dibandingkan Maret 2024 yang menjadi angka penjualan tertinggi, dengan volume 74.724 unit.
Baca juga: Pasar Otomotif Turun 22 Persen, Ini Biang Keroknya
Marketing Director and Corporate Planning and Communication Director Astra Daihatsu Motor Sri Agung Handayani, mengatakan penurunan penjualan disebabkan oleh beberapa faktor.
"Penurunan kuartal satu terjadi karena beberapa faktor, ada pelemahan pertumbuhan ekonomi dan dampak terkait dengan pemilihan presiden," tutur Sri Agung dalam Konferensi Pers Daihatsu Kumpul Sahabat Bandung, Minggu (2/6/2024).
Faktor lainnya adalah libur lebaran yang efeknya terasa lebih panjang dari tahun sebelumnya, apalagi dengan hari kerja yang lebih pendek.
"Yang sangat terasa adalah efek libur lebaran tahun ini terasa lebih panjang daripada tahun lalu. Jumlah hari kerja efektifnya lebih pendek," jelasnya.
Dibanding penurunan penjualan nasional yang tembus 15 persen, penjualan Daihatsu hanya turun sebesar 14 persen pada April 2024.
Baca juga: Banyak Pemain Baru Hadir di Indonesia, Toyota Berharap Pasar Otomotif Bisa Lebihi 1 Juta Unit
"Kalau secara retail data Gaikindo, Januari-April total sekitar 289.000 unit. Market nasional turun sekitar 15 persen, tapi kalau Daihatsu turun 14 persen," ungkap Sri Agung.
Meski mengawali kuartal kedua dengan penurunan market cukup dalam, Daihatsu berharap pasar akan kembali bergairah hingga penghujung tahun.
"Kami berharap dari pencapaian Januari - April 2024 masih ada kuartal kedua dan semester dua, rasanya kami sangat optimistis market bisa lebih baik lagi," ucap Sri Agung.