Toyota Kijang Innova BEV Jadi Mobil Operasional Hotel di Bali, Apakah Ini Sinyal Produksi?
Toyota dan The Stones Hotel sepakat menjalin kolaborasi selama dua tahun untuk penggunaan kendaraan xEV Toyota Indonesia.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, LEGIAN -PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) melepas Kijang Innova BEV resmi digunakan di jalanan sebagai kendaraan operasional The Stones Hotel – Legian Bali, Autograph Collection.
Sejak Februari lalu, kedua perusahaan sudah melakukan trial terhadap Kijang Innova BEV sebagai kendaraan antar jemput tamu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke hotel maupun sebaliknya.
Bukan cuma Kijang Innova BEV, kendaraan elektrifikasi (xEV) lain juga digunakan dalam kolaborasi ini, seperti Prius Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) dan Yaris Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV).
General Manager The Stones Hotel – Legian Bali Franklyn Kocek, mengungkapkan pihaknya bermitra dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk meluncurkan airport shuttle dengan beragam teknologi kendaraan elektrifikasi Kijang Innova BEV Conversion.
Baca juga: Bukan Cuma Soal Produk, Dekarbonisasi Toyota Perhitungkan Unit yang Beroperasi di Jalanan
"Selama trial dari Februari lalu, emisi yang berhasil dikurangi sekitar 740.000 gram karbon dioksida atau setara dengan menanam 73 pohon dalam setahun untuk menyerap emisi tersebut. Untuk pengurangan biaya bahan bakar dan emisi yang dilakukan mencapai 30-50 persen dari mobil berbahan bakar bensin," jelas Franklyn saat peresmian kerja sama penggunaan xEV Toyota, Legian, Bali, Kamis (20/6/2024).
Selama empat bulan Trial, Toyota dan The Stones Hotel sepakat menjalin kolaborasi selama dua tahun untuk penggunaan kendaraan xEV Toyota Indonesia, termasuk Kijang Innova BEV.
Pengunjung The Stones Hotel dapat memanfaatkan layanan tersebut dengan tarif antara Rp 350.000 hingga Rp 375.000 per-kendaraan untuk sekali perjalanan.
Dengan operasional di jalanan, apakah Toyota Kijang Innova BEV akan mulai diproduksi dan dijual ke pasar?
Presiden Direktur TMMIN Nandi Julyanto, tetap teguh pihaknya masih tetap melanjutkan studi mengenai berbagai kemungkinan pada Kijang Innova BEV.
"Kalau kapan mengaspal, ini sudah kita aspalkan di jalanan sejak 4 bulan lalu. Kalau dijual, tentunya belum karena ini sifatnya masih studi car, mudah-mudahan (produksi secepatnya)," tutur Nandi.
Pengembangan kendaraan konversi Innova BEV, menurut Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam, menjadi tonggak penting dalam menjelajahi kemungkinan dan potensi solusi mobilitas berkelanjutan.
"Pada Februari 2024, uji coba kendaraan konversi Innova BEV telah mencapai 80.000 km yang mencakup beragam jenis jalan di kawasan pulau Jawa dan Bali, berhasil mengidentifikasi masalah teknis serta penanggulangannya. Saat ini TMMIN sedang meneruskan uji coba tersebut untuk mencapai jarak 100.000 km," ungkap Bob.
Hasil uji coba ini disebut bermanfaat untuk mendapatkan temuan dan kebutuhan perbaikan teknis pada kendaraan elektrifikasi dan juga baterai, tetapi juga memberikan wawasan yang berharga untuk pengembangan kompetensi khusus para insinyur lokal selanjutnya.
"Kami percaya bahwa memahami masukan dan temuan langsung dari pemangku kepentingan termasuk konsumen sangatlah penting sebelum kami memperluas utilisasi kendaraan konversi ini. Masukan tersebut menjadi landasan bagi para insinyur lokal kami untuk meningkatkan pengetahuan dan know-how pada teknologi BEV, serta ekosistemnya yang dibutuhkan," ujar Bob.