Investor Sudah Masuk, Proyek Strategis Nasional PIK 2 Dikembangkan Jadi Pusat Otomotif Indonesia
Investor yang mengembangkan eksosistem otomotif di PIK 2 sedang membangun kawasan niaga otomotif dengan nama Pusat Otomotif Indonesia (POIN).
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 di Banten yang saat ini sudah ditetapkan Pemerintah Pusat sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), juga akan dikembangkan menjadi sentra ekosistem otomotif di Indonesia.
Investor yang akan mengembangkan eksosistem otomotif ini sudah masuk ke PIK 2 dan membangun kawasan niaga otomotif dengan nama Pusat Otomotif Indonesia (POIN).
Pusat otomotif ini berada di kawasan Mega Proyek dan diharapkan bakal di beroperasi pada akhir 2024.
Hans, salah satu stakeholder Poin di PIK2, Rabu (21/8/2024) mengatakan, Pusat Otomotif Indonesia akan berdiri di atas lahan 2,7 hektare dan terletak di Jalan Sudirman C 02, PIK 2.
Di kawasan tersebut akan dibangun puluhan showroom terdiri dari showroom diler mobil baru, showroom mobil bekas hingga rental showroom mewah.
“Visi kami adalah menjadikan Poin sebagai pusat unggulan dalam dunia otomotif Indonesia, menyediakan solusi inovatif dan berkualitas. Kami berharap bisa memberikan layanan yang terbaik dan untuk pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air dengan profesionalisme dan komitmen,” kata Hans.
Sementara itu, Tjong Ferdinand mengatakan, akan ada sekitar 85 showroom yang meramaikan Poin di PIK 2. Sebanyak 60 persen diantaranya akan terdiri dari diler mobil baru dan mobil bekas.
Menurut dia, sampai saat ini pihaknya sudah menerima permintaan 58-60 persen pebisnis otomotif yang menyatakan ingin bergabung. Merek terdrii dari diler mobil bekas dan mobil baru.
Tjong menambahkan, saat ini pihaknya masih memasarkan sejumlah unit untuk ditempati oleh calon diler mobil baru dan mobil bekas.
Baca juga: BSD dan PIK 2 Masuk PSN, Pemerintah Pastikan Pengembangan dari Dana Swasta
Kerjasama yang disiapkan adalah skema sewa mulai dari Rp 150 juta per tahun hingga Rp 800 juta per tahun untuk kapasitas showroom yang mengakomodir 9-10 unit mobil.
Unit terbesar bisa mengakomodir 64 display kendaraan dengan harga sekitar Rp 8 miliar lebih per 10 tahun atau Rp 800 juta per tahun.
Laporan Aprida Mega Nanda | Kompas.com