Balap Motor Konversi EV Seri Kedua, Pebalap Harus Pintar Atur Ritme Gas
Pada balap motor konversi, seluruh komponen memerlukan penyesuaian, terutama pada bagian ban yang digunakan untuk race.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM - Balap sepeda motor konversi PLN EV Conversion Race 2024 sukses digelar di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat.
Seri kedua balap motor konversi yang diselenggarakan PLN ini memperlombakan tiga kategori yaitu, EV Conversion Race, EV Conversion Endurance Race dan Live Conversion Competition untuk mendorong percepatan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Keberhasilan PLN EV Conversion Race seri 2 ini selaras dengan upaya PLN dalam mendukung transisi energi melalui sektor transportasi. Ini adalah langkah nyata kami untuk menekan emisi dan menghadirkan masa depan yang lebih bersih," ucap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.
Pada balap motor konversi, seluruh komponen memerlukan penyesuaian, terutama pada bagian ban yang digunakan untuk race.
Juara kedua, Balank, mengatakan, sebelum dirinya terjun di seri kedua, persiapan yang dilakukannya adalah fisik dan motor, baik suspensinya, ban dan lain sebagainya.
Suspensinya harus di setting, begitu pula dengan ukuran tekanan ban yang harus diatur. Untuk mesin tidak ada perubahan dengan seri pertama.
"Secara teknis balap motor konversi dengan konvensional sama. Yang membedakan adalah ritme permainan gas. Motor konversi itu semakin di gas full makin panas dan habis baterainya. Sementara motor konvensional, makin di gas full makin melaju," ujar Balank.
Kingland Tire yang jadi official EV Conversion Race 2024 menyebut seri kedua seluruh pebalap mengalami peningkatan kecepatan waktu dari seri sebelumnya.
Baca juga: Capaian Program Konversi Motor Listrik Masih Rendah, dari Target 4 Ribu, Baru Terealisasi 800 Unit
Seri pertama waktu tercepat tercatat 102.880, sedangkan seri terakhir lebih cepat waktunya 101.656 yang diraih oleh Reykat dari BRT Racing Team.
Kingland Tire menurunkan ban CTX, yang didesain khusus untuk motor konversi dengan daya cengkeramnya lebih kuat.
Rider Balank meraih juara kedua dan Deksa Almer menempati posisi kelima menggunakan Kinglwnd CTX. Kepala Divisi Marketing Kingland Tire Joko Suseno, menyampaikan pada putaran kedua hampir semua pebalap mempertajam waktunya.
Baca juga: 30 Siswa SMK di Bali Dapat Pelatihan Konversi Motor Listrik
"Ban Kingland yang dipergunakan Balank dan Deksa adalah ban tipe CTX007 dengan ukuran 90/80-14. CTX01 yang mempunyai ukuran 100/70-12 dan 120/80-12 CTX 01. Kingland CTX ini lebih istimewa disandingkan dengan motor konversi yang dipergunakan pebalap Balank dan Deksa," ungkap Joko.