Terbuka Kolaborasi Bikin Maung, Toyota Ungkap Hal Ini
Jika Prabowo meminta menteri-menterinya menggunakan Maung untuk kendaraan operasional, artinya Pindad harus menggenjot produksi.
Penulis: Lita Febriani
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - PT Pindad membuat Maung Garuda untuk mengantarkan Presiden Prabowo Subianto usai dilantik dari Gedung DPR RI ke Istana Negara.
Meski diklaim mobil tersebut sudah diproduksi di dalam negeri, nyatanya Pindad masih menggunakan mesin produksi pabrikan lain.
Baca juga: Nusron Wahid Ngaku Akan Pesan 11 Mobil Maung Pindad untuk Kementerian ATR/BPN
Usai sering menggunakan Maung dalam setiap kegiatan, Presiden Prabowo meminta semua pejabat di era pemerintahannya untuk menggunakan mobil buatan lokal, seperti Maung besutan Pindad.
Jika Prabowo meminta menteri-menterinya menggunakan Maung untuk kendaraan operasional, artinya Pindad harus menggenjot produksi.
PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) terbuka untuk berkolaborasi dengan Pindad mengembangkan Maung generasi berikutnya.
Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam, mengungkap pihaknya akan mengikuti keputusan pemerintah mengenai ini.
"Itu keputusan pemerintah, kita ngikut saja keputusannya. Cuma Toyota tidak hanya bikin mobil, kita juga mengembangkan SDM. Industrinya juga. Toyota juga supply ke industri otomotif lainnya," tutur Bob di Depok, Jawa Barat, Rabu (30/10/2024).
Baca juga: Menteri BUMN Erick Thohir Dukung Mobil Maung Jadi Kendaraan Operasional Para Menteri Prabowo
Toyota menilai, mengembangkan pasar dengan ragam kolaborasi produk akan memperluas penyerapan di pasar domestik. Ketika pasar lokal tumbuh dipastikan akan berdampak pada ekspor.
"Jadi saya lihat, memperbesar kue itu lebih penting daripada berebut kue. Karena kalau kita berhasil mengembangkan domestik akan berdampak pada ekspor," jelas Bob.
Kemudian, permintaan Presiden Prabowo Subianto untuk para pejabat pemerintah menggunakan mobil buatan lokal, Toyota juga memiliki produk yang sesuai untuk mobil operasional dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) tinggi.
"Kalau kita bicara produk dalam negeri, Kijang juga produk dalam negeri. TKDN juga tinggi. Tetapi bagus juga ada spirit (gunakan produk lokal) seperti itu bagus, asal konsisten. Konsisten pada TKDN atau hanya merek. Kalau hanya merek nanti kayak zaman dulu," terang Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto.