Kisah Lili, Difabel Asal Sidoarjo: Tetap Produktif di Internet dan Kuasai Bahasa Isyarat Lewat Mulut
Hal ini dirasakan sekali oleh Kimberly Aprilia Harefa, seorang difabel yang memiliki keterbatasan, tidak memiliki tangan dan kaki sejak lahir.
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Hendra Gunawan
Ia begitu bersemangat karena live streaming memungkinkan ia mendengar respons langsung dari penggemarnya. Beda dengan platform lain seperti Youtube dan Instagram.
Baca juga: Apresiasi Pelatihan Difabel oleh Baznas Jateng, Ganjar: Bisa Jadi Entrepreneur Nantinya
“Contohnya saya bertemu dengan Yonathan siswa SMP dari Tangerang. Yonatan rajin memberi komen dan membalas komen-komen lain yang masuk.
Obrolan dengan Yonatan bisa seru, sambil lihat-lihat gambar. Saya jadi kangen untuk bisa cepat-cepat live stream lagi,” kata Lili yang menggunakan nama akun HelloKim di GoPlay.
Menurut Lili, di live streaming dia bisa langsung mendapat virtual gift yang bisa diuangkan dan tidak perlu membuat sensasi hanya sekadar untuk mendapat followers.
“Tidak perlu punya follower banyak dulu biar bisa membantu ibu. Teman-teman di live streaming baik sekali mensuport saya,” kata Lili.
Menerima banyak virtual gift dari penonton dan penggemarnya yang selalu ia dapatkan tiap live sepekan bisa sampai 3 kali.
“Nilainya besar sekali lebih dari gaji saya. Senang sekali pokoknya mau buat bantu ibu buka warung penyetan. Penyet tempe, penyet lele, pokoknya warung penyetan gitu untuk tambah pendapatan ayah,” kata Lili.
Untuk diketahui, meski memiliki segudang keahlian tapi kesempatan bagi orang-orang seperti Lili di internet memang belum terlalu banyak.
“Gaji saya tak sampai sebulan Rp 1 juta sebulan di pekerjaan saya sekarang sebagai HRD yayasan difabel, muridnya juga tidak seberapa.
Saya sangat bersyukur, sudah cukup. Tapi saya ingin membantu ibu saya. Makanya pendapatan dari live streaming GoPlay mau saya kasihkan semua untuk ibu,” pungkas Lili.
Ibu kandung Lili, Situ Rohima, akan membuka warung penyet tempe dan penyet lele, di gemerlap kota besar Surabaya.