Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Calonkan Rhoma Irama, Elektabilitas PKB Stagnan

Raja Dangdut Rhoma Irama dinilai tidak mampu meningkatkan elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Sanusi
zoom-in Calonkan Rhoma Irama, Elektabilitas PKB Stagnan
WARTAKOTA/Henry Lopulalan
Mantan Ketua MK Mahfud MD, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan Pendandut Rhoma Irama (kiri ke kanan) sebagai pembicara Seminar Nasional Menciptakan Lembaga Kepresidenan yang efektif dan efisien untuk Kesejateraan Rakyat yang di adakan oleh Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB MPR RI), di Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin(2/12/2103) (WARTAKOTA/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Raja Dangdut Rhoma Irama dinilai tidak mampu meningkatkan elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Meskipun saat ini Rhoma digadang-gadang sebagai salah satu calon yang diusung PKB.

"Belum terlihat sumbangsih Rhoma Irama dalam mengatrol elektabilitas PKB. Rhoma sosok yang populer, tapi popularitasnya tidak seluruhnya diterjemahkan dalam bentuk elektabilitas," kata Burhanudin Muhtadi, pengamat politik, di kantor media online, Jakarta, Minggu (8/12/2013).

Sebab, kata Burhanuddin, banyak masyarakat yang mengenal Rhoma Irama tetapi tidak suka dengan Raja Dangdut itu. "Jadi harusnya popularitas tinggi diikuti tingkat kesukaan tinggi. Dan itu akan menimbulkan elektabilitas yang mampu mengatrol partai yang selama ini digadang-gadang mencalonkan dia," tutur pengajar UIN Syarif Hidayatullah itu.

Dilihat dari tingkat elektabilitas PKB, Burhanuddin mengatakan Rhoma tidak memberikan suara yang signifikan.

"Bahwa banyak fans-nya iya. Tapi juga banyak haters-nya. Ini yang harus dipahami oleh PKB. Jangan sampai upaya untuk mengusung Rhoma Irama justru mencederai kerangka PKB sebagai partai pluralis. Kita tidak lupa dengan kata-kata Rhoma yang cenderung bertentangan dengan PKB," ungkapnya.

Ia pun menyarankan agar PKB mengkaji ulang pencalonan Rhoma sebagai presiden. Apalagi, PKB masih memiliki calon lainnya yakni Mahfud MD dan Jusuf Kalla.

"Saya kira tidak baik untuk dilanjutkan lebih jauh. Dan saya kira PKB punya cara menetralisirnya dengan mengajukan Mahfud MD dan JK. Untuk menetralisir efek Rhoma Irama terutama di kalangan kelas menengah atas. Di kelas menengah bawah Rhoma mungkin punya efek terhadap PKB, tapi efeknya belum terlihat secara elektoral," ujarnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas