Politisi Hanura: Kuis Kebangsaan Ada Pemenangnya, Bukan Settingan
acara tersebut merupakan bagian dari pembelajaran ke publik
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Hanura membantah kuis kebangsaan yang disiarkan di RCTI telah disetting. Kuis Kebangsaan ramai diperbincangkan di media sosial karena dianggap settingan.
"Itu enggak benar, karena pemenangnya betul-betul ada kok," kata Ketua DPP Hanura Susaningtyas Kertopati ketika dikonfirmasi, Rabu (11/12/2013).
Perempuan yang akrab dipanggil Nuning itu mengatakan acara tersebut merupakan bagian dari pembelajaran ke publik.
Ia juga membantah bila acara itu bagian dari kampanye.
"Kan memang belum saatnya,hanya saja boleh donk self introductory. Kita kan kreatif," ujarnya.
Diketahui, kuis kebangsaan mendapat kritik banyak pihak terutama di media sosial seperti Twitter karena diduga telah diatur atau disetting setelah beberapa peserta melontarkan jawaban sebelum pembawa acara mengajukan pertanyaan.
Kuis yang ditayangkan secara langsung di RCTI ini dikatakan bertujuan untuk menguji wawasan dan pengetahuan warga tentang Indonesia, baik sejarah, geografi, Pancasila, pengetahuan umum, dan informasi terkini lainnya.
Kuis ini disponsori oleh pasangan kandidat calon presiden-calon wakil presiden Wiranto-Hary Tanoesoedibjo yang diusung oleh Partai Hanura.
Setiap peserta diminta mengucapkan kata kunci (password) kuis, yaitu "Bersih, Peduli, Tegas". Kata kunci ini merupakan salah satu jargon yang diusung Wiranto-Hary Tanoe.
Setiap peserta yang mampu menjawab pertanyaan dengan benar mendapat hadiah, seperti kamera, dispenser, dan lainnya.
Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter dan Kaskus, seorang warga bernama Syaifudin dari Trenggalek, Jawa Timur, melontarkan jawaban, "A. Istana Maimun." Padahal, Syaifuddin belum memilih pertanyaan yang diajukan.
"Huruf apa pak? Bukan, pak. Ini dia nih. Bapak boleh pilih dulu huruf (W, I, N, H, T) yang ada di sebelah saya. Silakan," kata Tifanny, pembawa acara, seraya menunjukkan beberapa huruf yang dapat dipilih Syaifudin.
Syaifudin pun terdengar kebingungan, dan sempat berujar, "Ooh..."
Setelah berpikir sejenak, Syaifudin pun akhirnya memilih pertanyaan yang berada di balik huruf "H".