Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menang di Pemira PKS Belum Tentu Jadi Calon Presiden

Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengumumkan hasil pemilu raya (Pemira) yang dilakukan Lembaga

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Widiyabuana Slay
zoom-in Menang di Pemira PKS Belum Tentu Jadi Calon Presiden
/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
PEMILIHAN RAYA PKS - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan didampingi Ketua Umum DPW PKS Jabar Tate Qomaruddin memperlihatkan kertas suara saat mengikuti Pemilihan Raya (Pemira) PKS di Kantor DPD PKS Kota Bandung, Jalan Katamso, Kota Bandung, Sabtu (30/11). Kegiatan Pemira ini merupakan program nasional yang melibatkan seluruh kader PKS di seluruh Indonesia untuk memilih calon Presiden RI dari kader PKS yang akan diusung pada pilpres 2014. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM – Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengumumkan hasil pemilu raya (Pemira) yang dilakukan Lembaga Pelaksana dan Penokohan Kader Partai Keadilan Sejahtera (LPP-PKS).

Pemira yang dilakukan mulai tanggal 29 sampai 30 November 2013 itu, diambil dari internal kader yang tersebar di Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKS di 33 Provinsi.

Pemira yang dilaksanakan akhir November 2014 ini, mendapatkan 22 nama yang diajukan, dan menghasilkan 5 peringkat teratas pilihan kader.

Sekjen PKS, Taufik Ridlo menyebutkan, meskipun demikian pemenang Pemira belum tentu menjadi capres yang akan diusung PKS pada 2014.

"Jadi pemenang Pemira ini belum tentu menjadi capres PKS. Nanti akan dibahas di Majelis Syuro pada Januari," katanya  di kantor DPP PKS, Jl TB Simatupang, Jakarta Selatan, Minggu (29/12/2013).

Menurutnya, setelah dibahas di Majelis Syuro, akan dilakukan uji publik. Uji publik ini yang akan menentukan siapa capres PKS nantinya.

Berita Rekomendasi

"Ini akan kita bawa ke Majelis Syuro. Kita akan laksanakan kemungkinan akhir Januari ini, dan nanti Majelis Syuro yang akan memutuskan, apakah lima besar ini untuk ikut uji publik, atau tiga besar uji publik. Ini kan hasil pilihan internal kader dan belum diuji secara publik, perlu uji publik tetapi untuk uji publik perlu legitimasi majelis syuro," katanya.

Lebih lanjut Ridlo mengatakan, secara statistik, Anis Matta unggul di 18 provinsi, Hidayat di 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan di satu provinsi, yakni Jawa Barat, sementara Tifatul, dan Nur Mahmudi Ismail perolehan suaranya merata di semua provinsi.

Dalam persentasi dari 22 kandidat, Hidayat memperoleh 18,34 persen suara, Anis Matta (17,46 persen), Ahmad Heryawan (16,69 persen), Tifatul (11,5 persen), dan Nur Mahmudi (7,41 persen).

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas