Rapim TNI Juga Bahas Pengamanan Pemilu 2014
pengamanan penyelenggaran pemilu ini menjadi bahasan prioritas dalam Rapat Pimpinan TNI
Penulis: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan netralitas TNI menjadi harga mati dalam Pemilu 2014. Namun dirinya menyatakan pengamanan penyelenggaran pemilu ini menjadi bahasan prioritas dalam Rapat Pimpinan TNI tahun ini.
"Salah satu fungsi TNI ikut berperan dan berpartisipasi dalam menjaga stabilitas nasional. Niat baik TNI adalah mengawal jalannya demokrasi. Maka proses politik 2014 harus kami kawal sebaik-baiknya," kata Moeldoko dalam rangkaian pembukaan Rapim di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (8/1/2014).
Moeldoko juga menegaskan TNI akan bersikap netral dalam mengawal Pemilu 2014. TNI tidak akan memberikan fasilitasnya untuk kepentingan partai politik tertentu, begitu juga sebaliknya.
"Nggak boleh juga TNI pakai jaket parpol. Yakinlah kepada kami akan tetap netral. Demokrasi Indonesia bisa rusak jika kami terlibat politik praktis,"ujarnya.
Moeldoko menyebutkan, prioritas kedua TNI di tahun 2014 yaitu meningkatkan kesejahteraan prajuritnya. Remunerasi kepada prajuritnya pada 2014 dirasa sudah cukup memadai.
"Saat ini, remunerasi baru 37 persen. Namun karena inflasi dan sebagainya, sepertinya tambahan remunerasi ke depan cukup memadai," ujarnya.
Rapim tahun 2014 berlangsung selama empat hari mulai tanggal 8, 9, 10 dan 13 Januari 2014, yang dibuka secara resmi oleh Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Aula Gatot Subroto, Mabes TNI, Cilangkap.
"Disamping itu, Rapim ini juga diarahkan untuk membangun kesatuan persepsi para Pimpinan TNI, sehingga pelaksanaan tugas TNI tahun 2014 dapat berjalan sesuai arah kebijakan pimpinan dan dapat mencapai hasil yang optimal," katanya.
Hadir dalam pembukaan Rapim ini, Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Budiman, KASAU Marsekal TNI IB Putu Dunia, dan KASAL Marsekal TNI Marsetyo.