Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Inilah Sosok Penentang Suryadharma Ali

Bekas kuli tinta Harian Pelita ini juga dikenal sebagai seorang pelopor, politisi pendobrak.

Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in Inilah Sosok Penentang Suryadharma Ali
Kompas.com
Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Emron Pangkapi. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama hampir dua pekan, sejak Rabu (9/4) lalu, nama politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Emron Pangkapi, menjadi pusat perhatian awak media.

Emron mendadak tenar. Wakil Ketua Umum I Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP ini menjadi pusat perhatian karena mengritik keras langkah politik Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali (SDA) yang menghadiri Kampanye Gerindra di Gelora Bung Karno, 23 Maret 2014 silam.

Salah seorang pendiri Provinsi Bangka Belitung (Babel) ini tegas mengatakan, langkah SDA melanggar Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan prinsip perjuangan PPP. Pun kehadiran SDA dikritis pedas dan dinilai mendegradasi moral kader PPP se-Indonesia yang berjuang meraup suara.

Lantaran dianggap melanggar AD/ART, ujar mantan wartawan Media Indonesia ini, SDA bisa diganjar sanksi organisasi. Baik sanksi melalui peringatan, hingga pemberhentian sementara dari posisinya sebagai Ketum.

Pria kelahiran 26 Juni 1957 ini tak cuma gertak sambal saja. Dia membuktikan ucapannya dan mengklaim mendapat dukungan dari 27 dari 34 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP se-Indonesia. Lewat gerakannya, Emron lalu memberhentikan sementara SDA dari kursi Ketum.

Emron terpilih sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) I PPP, Sabtu, (19/4) lalu. Rencananya, besok Rabu (23/4), Tokoh Melayu Internasional dan pendiri Kongres Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) itu akan memimpin Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) III PPP di Hotel Seruni, Bogor, Jawa Barat.

Mukernas akan membahas percepatan pelaksanaan Muktamar PPP. Kepada wartawan, mantan Ketua DPRD Provinsi Babel (1999-2004) itu mengaku langkah politiknya ini murni sebagai bentuk sikap konsistensi dan komitmennya terhadap Konstitusi dan prinsip perjuangan Partai.

BERITA REKOMENDASI

“Saya hanya patuh pada Konstitusi partai, dan loyal kepada partai. Kalau seorang Imam kentut, maka makmum boleh menggantikannya. Kalau pemimpin berpaling dari Konstitusi, maka wajib kita menggantinya,” ujar mantan Sekjen Gerakan Pemuda Kabah (GPK) ini.

Ia menegaskan, sedekat apapun hubungan personalnya dengan SDA, jika dalam rangka membela Konstitusi dan prinsip perjuangan Partai, ia tidak takut menegur bahkan menggantikan posisinya. “Saya ini orang pulau punya filsafat. Jangan berumah di tepi pantai kalau takut dengan angin dan ombak,” kata putra asli pesisir Pangkal Pinang, Babel ini.

Pengusaha di bidang pelayaran, pertambangan timah, dan perkebunan sawit di Babel ini memang terkenal sebagai politisi kritis, dan teguh memperjuangkan pendiriannya.

Bekas kuli tinta Harian Pelita ini juga dikenal sebagai seorang pelopor, politisi pendobrak. Baik di medan perjuangannya di organisasi politik, maupun kemasyarakatan, dia selalu tampil sebagai pelopor perubahan.

Dalam sejarah tumbangnya Orde Baru, Ketua Dewan Penasihat Lembaga Adat Melayu Bangka Belitung ini juga tampil sebagai salah satu aktivis reformasi. Emron menjadi salah satu tokoh yang berhari-hari berada dalam arena perjuangan demonstrasi pro reformasi.


Di internal partainya, Emron dikenal pemberani. Penulis buku bidang hukum itu kerap mewarnai setiap konflik PPP, dan berlawanan arus dengan ketua umum yang tengah menjabat sejak ere kepemimpinan Jaelani Naro. Di 2007 lalu, Emron bersama SDA merebut kepemimpinan PPP dari tangan Hamzah Haz.

Di luar negeri, pria bergelar Dato Seri Radindo Haji Emron Pangkapi ini akrab dan bersahabat dengan petinggi, dan mantan petinggi negeri Jiran. Antara lain, Mahathir Mochammad, Anwar Ibrahim, Abdullah Ahmad Badawi. Kemudian, Najib, Muhyidin Yasin, Thaib Muhammad, serta Datuk Mochammad Rachmad.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas