Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Lima Alasan Romi Mengapa SBY Layak Cawapres

Romi menjelaskan, ada lima alasan logis sehingga dirinya menyampaikan usulan pencawapresan untuk SBY tersebut.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Lima Alasan Romi Mengapa SBY Layak Cawapres
Kompas.com
M Romahurmuziy 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PPP, M Romahurmuziy menegaskan, usulan posisi cawapres untuk Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bukanlah bermaksud mengolok-olok.

Pernyataan ini disampaikan Romi,-sapaan Romahurmuziy, menyusul tanggapan Presiden SBY atas usulan cawapres yang pernah diutarakan Romi sebelumnya.

"Usulan ini jauh dari dimaksudkan untuk mengolok-olok atau merendahkan SBY yang selama 10 tahun ini telah membuktikan dirinya sebagai pecinta dan praktisi demokrasi dalam makna sejatinya," kata Romi dalam keterangan pers yang diterima Tribun, Sabtu (26/4/2014).

Romi menjelaskan, ada lima alasan logis sehingga dirinya menyampaikan usulan pencawapresan untuk SBY tersebut.

Alasan pertama yakni alasan ilmiah. Dari hasil sejumlah survei yang tak terpublikasi menunjukan elektabilitas SBY masih yang tertinggi di antara seluruh tokoh bangsa, yakni di antara 50 hingga 56 persen.

"Berbagai survey yang saya telaah, elektabilitas SBY antara 50-56 persen, bahkan jauh di atas kandidat tertinggi saat ini, Jokowi, yang berada pada kisaran 33 hingga 36 persen."

Kedua, usulan tersebut dilatarbelakangi adanya kesan kebuntuan dalam mencari pasangan koalisi dari seluruh kandidat yang saat ini muncul sebagai bakal capres dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Berita Rekomendasi

Ketiga, usulan ini juga muncul mengingat dedikasi, pengalaman, kepiawaian berpolitik dan dikenalnya seorang SBY dalam kancah dunia internasional, yang akan sangat memadai untuk menjadi seorang wapres yang membidangi urusan luar negeri.

Keempat, usulan ini juga dilatarbelakangi kemungkinan lahirnya poros keempat di luar PDI Perjuangan, Partai Gerindra dan Partai Golkar. "Sehingga saya membayangkan munculnya seorang bakal capres alternatif yang sama sekali fresh (segar) di luar seluruh nama yang beredar, jika bersama dengan SBY, betul-betul akan menjadi pasangan kandidat yang sangat diperhitungkan," kata Romi.

Dan alasan kelima, yakni karena dilatarbelakangi kebolehan konstitusi dan praktik demokrasi modern. "Seperti Rusia, yang memilih Vladimir Putin mulai dari Wakil Perdana Menteri, dua kali presiden, perdana menteri dan presiden lagi hingga saat ini. Artinya, saat rakyat memilih, apapun itu hasilnya dalam demokrasi, vox populi vox dei, suara rakyat adalah suara Tuhan," tandasnya.

Meski begitu, Romi menyatakan menghormati tanggapan SBY yang menilai usulan cawapres tersebut terkesan mengolok-olok jika tidak mengikuti secara utuh penjelasannya. "Apalagi usulan ini kemudian direplikasi dengan tambahan tone negatif di sejumlah media sosial yang tentu di luar rentang kendali saya," ujarnya.

Jumat (25/4/2014) malam, Presiden SBY memberikan tanggapan atas usulan agar dirinya menjadi cawapres untuk Pilpres 2014 kali ini. Tanggapan tersebut disampaikan Presiden SBY dalam tayangan video di Youtube berjudul Tanggapan Presiden SBY atas usul "SBY sebagai Cawapres".

Presiden SBY menyatakan, tidak berminat lagi maju dalam Pilpres 2014. Karena itu, usulan beberapa pihak yang menginginkannya sebagai cawapres pada Pilpres 2014 adalah aneh.

Ia menilai ada pihak-pihak tertentu yang bertujuan ingin memperolok-olok, melukai hati dan melecehkan dirinya dengan usulan cawapres tersebut.

Namun selain itu, lanjut SBY, ada juga yang serius untuk mengusungnya sebagai cawapres tanpa ada niatan menghina. "Si pengusung beralasan, kalau SBY mau jadi wakil presiden, dengan segala pengalaman yang dimiliki dan membantu presiden yang baru, pasti pemerintahan akan berjalan lebih baik," kata SBY.

SBY menegaskan, seandainya dirinya bisa maju untuk kali ketiga di Pilpres, tidak dilarang konstitusi dan undang-undang yang berlaku, maka ia pun tetap mengatakan tidak akan maju lagi.

Sekadar diketahui, selain M Romahurmuziy, mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, yang sudah menjadi tersangka kasus korupsi Hambalang, sudah jauh-jauh hari mengusulkan agar Presiden SBY menjadi cawapres untuk Pilpres 2014. Anas yakin siapapun capres yang menggandeng SBY sebagai cawapres akan terpilih.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas