Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KPU Jabar Akui Kurang Cermat Hitung Rekapitulasi Suara

"Kita akuilah, memang ada kekurangcermatan. Kan banyak juga yang kita urus," ungkap Yayat.

Penulis: Y Gustaman
Editor: Rendy Sadikin
zoom-in KPU Jabar Akui Kurang Cermat Hitung Rekapitulasi Suara
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat (kemeja abu-abu) menandatangani sertifikat rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara dari Setiap Kabupaten/Kota di Tingkat Provinsi dalam Pemilu Legislatif 2014 dan dilanjutkan penandatanganan oleh wakil dari parpol dan DPD seusai berakhirnya Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD Tahun 2014 Tingkat Provinsi Jawa Barat di Kantor KPU Jabar, Jalan Garut, Kota Bandung, Kamis (24/4/2014). Rapat pleno yang berlangsung selama tiga hari tersebut berakhir dan dua perwakilan parpol dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tidak menangdatangani sertifikat atau berkas acara tersebut. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat, Yayat Hidayat mengakui pihaknya kurang cermat melakukan penghitungan rekapitulasi yang membuat hasil data perolehan suara tidak sinkron ketika dipaparkan di KPU Pusat.

"Kita akuilah, memang ada kekurangcermatan. Kan banyak juga yang kita urus," ungkap Yayat kepada wartawan usai rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara di Gedung KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (27/4/2014).

Dikatakan Yayat, kekurangcermatan KPU Jabar lebih karena keliru dalam penggunaan rumus penjumlahan. Setelah dicek, staf melakukan penjumlahan menggunakan penghitungan manual, bukan menggunakan rumus excel.

"Jadi hal itu sangat teknis sekali. Kunci kesalahan sudah jelas. Harusnya pakai rumus sederhana penjumlahan, ternyata manual pakai kalkulator. Kalau DPT sendiri enggak ada yang masalah," tambahnya.

Berbeda dengan DPD. KPU mengakui ada kesalahan dalam DPD di tiga daerah yakni Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi dan Kota Banjar. Di Kabupaten Bogor, jumlah DPT-nya kurang. Di Kabupaten Bekasi, DPT kelebihan. Dan di Kota Banjar kelebihan DPT.

"Kita tinggal menertibkan sistem penghitungan saja. Besok kita pleno di KPU jabar, memeriksa seluruh dapil, soal data pemilihnya. Untuk pleno secepatnya. Setelah memeriksa 11 dapil itu, kita akan undang kembali saksi partai. Pleno dilakukan di KPU Provinsi," imbuhnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas