Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Baitul Muslimin Indonesia Berharap Masjid Tidak Dijadikan Ajang Fitnah

Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyesalkan pemanfaatan masjid oleh pihak tak bertanggungjawab untuk menebar fitnah

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Baitul Muslimin Indonesia Berharap Masjid Tidak Dijadikan Ajang Fitnah
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Pasangan capres dan cawapres, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Jokowi-JK menunjukkan nomor urut saat acara pengundian dan penetapan nomor urut untuk pemilihan presiden Juli mendatang di kantor KPU, Jakarta Pusat, Minggu (1/6/2014). Pada pengundian ini, pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan nomor urut satu sedangkan Jokowi-JK nomor urut dua. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) menyesalkan pemanfaatan masjid oleh pihak tak bertanggungjawab untuk menebar fitnah yang cenderung sebagai politik hitam.

Masjid harus tetap menjadi tempat pencerahan dan ibadah, jangan dikotori oleh pihak tak bertanggungjawab yang rawan memecah belah umat.

“Masjid harus tetap berfungsi sebagai pusat pencerahan untuk semua umat. Itulah maksud kami agar masjid tetap sebagai rumah ibadah yang suci dan tidak dimanfaatkan oleh sekelompok orang untuk memecah belah umat,” ungkap Ketua Umum Bamusi Hamka Haq dalam konferensi pers, di Kantor Bamusi, Jakarta, Senin (2/6/2014).

Dalam konferensi pers, Hamka Haq didampingi oleh beberapa pengurus Bamusi.

Hamka Haq yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Kerohanian dan Kebudayaan ini sekaligus meluruskan pemberitaan yang menyebutkan seolah PDIP akan menginteli kegiatan atau ceramah di masjid.

Menurut dia, isu yang merebak tersebut adalah fitnah yang menyudutkan citra PDIP, sebagai partai yang menjunjung tinggi semangat kehidupan berdemokrasi di Indonesia.

Hamka Haq menyatakan, informasi tersebut adalah agenda setting dari pihak lain yang ingin memperkeruh suasana.

Berita Rekomendasi

Padahal sejarah membuktikan bahwa PDIP yang sering menjadi korban operasi khusus intelijen. Secara logika sangat mustahil PDIP melakukan tindakan memata-matai masjid. Karena, PDIP sama sekali tidak memiliki aparat intel.

“Yang kami miliki adalah rakyat Marhaen. Kami juga memiliki Baitul Muslimin yang memiliki peran penting dan strategis untuk membangun kader-kader manusia Indonesia yang berkarakter dan berakhlak mulia," tegasnya.

Hamka menegaskan, bahwa baik PDIP maupun pasangan Jokowi-JK, menempatkan masjid sebagai tempat yang suci, terhormat, dan sumber energi kebajikan untuk kemaslahatan umat. Apalagi berpikir untuk menjadikan masjid sebagai tempat kampanye.

"Meskipun Pak JK sebagai Ketua Dewan Masjid Indonesia, namun sikap kenegarawanan Pak JK justru melarang masjid dijadikan ajang penggalangan dukungan, meski untuk Pak JK sekalipun," ujar Hamka.

Hamka menuturkan, misi PDIP dan Bamusi sebagai sayap partai adalah memelihara agar semua masjid terhindar dari perilaku orang-orang yang memanfaatkan masjid untuk tujuan memfitnah dan memecah belah umat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas