Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Diminta Tuntaskan Dugaan Kaitan Istana dengan Setyardi Cs

"Nanti biar polisi menelusuri. Orang itu staf di istana. Tapi apa istana terkait, polisi harus menelusuri," tegas Anies Baswedan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Polri Diminta Tuntaskan Dugaan Kaitan Istana dengan Setyardi Cs
Kompas.com
Koran Obor Rakyat berisi tentang pembusukan Capres Jokowi banyak disebar di masjid-masjid di Kabupaten Pamekasan. 

TRIBUNNEWS.COM,  JAKARTA -  Kepolisian RI didesak untuk menelusuri jaringan dan kait-mengait antara Setyardi, Pemimpin Redaksi Tabloid Obor Rakyat yang berisi fitnah terhadap capres Joko Widodo (Jokowi), dengan Istana Kepresidenan.

Sebab Setyardi diketahui adalah bawahan dari Staf Khusus Kepresidenan bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah, di bawah koordinasi Seskab Dipo Alam.

"Nanti biar polisi menelusuri. Orang itu staf di istana. Tapi apa istana terkait, polisi harus menelusuri," tegas Juru Bicara Tim Pemenangan Jokowi-Jusuf Kalla, Anies Baswedan, di Jakarta, Selasa (17/6/2014).

Anies melanjutkan bagi pihaknya, atasan Setyardi di Istana juga harus bicara dan mengklarifikasi apa yang sebenarnya terjadi.

"Yang pasti atasannya di Istana harus bicara," imbuh Anies.

Pada kesempatan itu, Anies menekankan pihaknya sudah melaporkan masalah itu ke Bareskrim Mabes Polri dan berharap Kepolisian bisa menuntaskannya.

Sikap itu didasari oleh sebuah semangat agar proses politik jangan sampai dicederai oleh perilaku politik menghalalkan segala cara termasuk menebar fitnah. Apalagi perilaku demikian juga melanggar hukum.

"Sehingga harus ditindak agar tidak terulang lagi," kata Anies.

"Saya berpikir, kenapa Jokowi difitnah? Ya karena memang Jokowi tak ditemukan jeleknya. Makanya harus difitnah. Tapi saya lihat ini adalah perbuatan orang keji."

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sutarman memastikan akan mengusut semua pihak yang terlibat dalam pembuatan tabloid Obor Rakyat. Termasuk para penyandang dana yang mensponsori terbitnya produk tersebut.

"Semuanya. Siapa yang terlibat di dalamnya akan kita selidiki. Tapi dasarnya alat bukti dan pemeriksaan saksi. Jadi kita jangan berandai-andai dulu," kata Sutarman.

Menurut Sutarman, sebelum ada laporan kubu Jokowi-JK, pihaknya sudah melakukan penyelidikan. Belum ada agenda pemeriksaan dalam waktu dekat ini, namun pasal yang akan menjerat pihak terlapor sudah dikaji.

"Walaupun dikatakan belum punya izin tabloid, tetapi kita pakai UU pers. Kemudian kalau ada seseorang yang merasa dirugikan dalam tabloid itu, tentu ada yang lapor. Kalau ketiga, ada kaitannya dengan UU pemilu, itu pun akan kita terapkan," jelas Sutarman.

Bila sudah masuk dalam agenda pemeriksaan saksi, polisi berencana memanggil pihak yang melapor terlebih dulu. Lalu, saksi-saksi lain yang mengetahui dan berkaitan dengan tabloid tersebut. "Orangnya sudah jelas, yang buat jelas, tapi pelanggaran apa, ini yang akan dicermati," tegasnya

Sutarman menegaskan, tak akan terpengaruh meski ada salah satu pihak tabloid Obor Rakyat berada di lingkaran istana. "Tak ada kendala. Siapa pun harus sama di depan hukum," imbuh Sutarman.

Seperti diketahui, tabloid 'Obor Rakyat' sudah menjadi bahan pembicaraan beberapa minggu terakhir karena berisi 'kampanye hitam' dan fitnah atas calon presiden Joko Widodo (Jokowi).

Di Edisi I, Tabloid Obor Rakyat menuding Jokowi dengan isu SARA dan tudingan korupsi yang dilakukan oleh Jokowi. Beberapa hari lalu, tabloid Obor Rakyat edisi II kembali beredar. Berita utama yang diangkat dalam tabloid Obor edisi II adalah "1.001 Topeng Pencitraan". Pemberitaan tabloid tidak satu pun yang memberitakan pasangan calon presiden-wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Radjasa.

Tabloid yang dicetak dan disebarluakan secara gratis itu dikirim melalui jasa Kantor Pos Pusat di Bandung dan diedarkan ke sejumlah pondok pesantren, masjid, dan surau-surau serta tokoh masyarakat di Jatim, Jateng dan Jabar.

Siapa dibalik tabloid itu kini sudah mulai terungkap. Salah satunya adalah Darmawan Sepriyossa yang bekerja di sebuah situs online. Satu nama lainnya adalah Setyardi, yang merupakan anak buah dari Staf Khusus Kepresidenan Velix Wanggai.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas