Pengamat: Program Prabowo dan Jokowi Sulit Diwujudkan dalam 5 Tahun
"Program kedua capres tidak ada yang bisa dicapai dalam waktu pendek, kedua pasangan minimal harus dua kali menjabat," kata Kodrat.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kodrat Wibowo, Deputy Director of Economic, Institute of Independent Study of Public Policy menyebut visi-misi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), sangat realistis namun hal itu sulit direalisasikan dalam waktu lima tahun.
Usai mengisi diskusi dengan tema "Substansi Debat Capres Soal Ekonomi: Fakta Atau Slogan?" yang digelar di Galeri Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014), Kodrat menyebut soal program mobil nasional (Mobnas) yang diusung Prabowo-Hatta misalnya sulit dicapai dalam lima tahun.
Permasalahan mobil nasional, kata dia, bukan cuma masalah produksi dalam negeri, akan tetapi juga permasalahan perangkat hukum, infrastruktur hingga harga mobil yang memadai untuk masyarakat sehingga itu tidak mungkin dicapai dalam lima tahun pemerintahan.
"Kecuali Astra (perusahaan mobil asing) dinasionalisasi, setahun kita bisa (bikin mobnas), tapi kita dicaci-maki dunia internasional nanti," ujarnya.
Sedangkan program yang diusung Jokowi-JK soal kedaulatan pangan, kata dia, juga sulit dicapai mengingat jumlah lahan yang terus menurun. Selain itu permaslahan pupuk, bibit dan distribusi juga harus diselesaikan oleh pemerintah. Hal itu setidaknya membutuhkan lima tahun.
"Kebanyakan program dalam visi-misi (kedua pasangan) tidak ada yang bisa dicapai dalam waktu pendek, kedua pasangan minimal harus dua kali menjabat," terangnya.
"Menurut saya program kedua pasangan itu realistis, tapi masalahnya kapan program itu bisa diselesaikan," tandasnya.