Survei Median: Prabowo-Hatta Ungguli Jokowi-Jusuf Kalla
Dalam survei tersebut diungkap Prabowo-Hatta diketahui telah menyalip elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Penulis: Rachmat Hidayat
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -Lembaga survei Median (Media Survei Masional) mengeluarkan survei terkini mengenai elektabilitas pasangan capres dan cawapres menjelang PIlpres 9 Juli mendatang.
Dalam survei tersebut diungkap Prabowo-Hatta diketahui telah menyalip elektabilitas pasangan Jokowi-Jusuf Kalla (JK).
Menurut direktur riset Median, Sudarto dalam pemaparannya Kamis,(26/6/2014), jika pemilu dilakukan saat ini, maka dipastikan elektabilitas pasangan Prabowo-Hatta menyalip elektabilitas pasangan Jokowi-JK.
“Berdasarkan hasi survei ditemukan bahwa pasangan Prabowo Hatta mendapatkan dukungan sebesar 46,2 persen suara. Sedangkan Jokowi-JK menempel tipis dengan dukungan sebesar 44,3 persen suara.
“Keunggulan Prabowo-Hatta saat ini bukanlah sesuatu yang aneh. Mengingat berdasarkan data survei berkala yang kami miliki, elektabilitas Prabowo Hatta terus mengalami tren kenaikan. Sedangkan dukungan kepada Jokowi-JK mengalami tren penurunan,” katanya.
Dalam pernyataannya yang diterima Tribunnews.com dijelaskan berdasarkan data survei berkala yang dimiliki Median, dalam priode April hingga Juni 2014 telah menunjukkan terjadinya tren penurunan suara Jokowi-JK, dari 50,7 persen di akhir April, menjadi 49,5 di awal Mei, lalu menjadi 46,9 di akhir Mei, dan menjadi 44,3 persen di akhir Juni.
“Di saat yang bersamaan, elektabilitas Prabowo_hatta terus menyusul. Data menunjukkan terjadinya tren peningkatan suara Prabowo Hatta dari 34,1 persen di akhir April, menjadi 36,8 persen di awal Mei, lalu menjadi 41,8 persen di akhir Mei, dan menjadi 46,2 persen di akhir Juni”, terangnya.
Sudarto menambahkan, mengingat margin of error survey dan undecided voters yang masih lebih besar dibandingkan selisih elektabilitas keduanya, maka dinakima dukungan menjelang pilpres masih mungkin terjadi. “ dalam beebrapa pecan ke depan masih mungkin mengubah poisisi elektabilitas kedua pasangan capres itu,”pungkasnya.
Survey ini dilakukan pada kurun waktu 15-20 Juni 2014, dengan melibatkan 2.200 responden di 33 Provinsi.
Survei ini juga menggunakan metode pengambilan data melalui teknik multistage random sampling dan proporsional atas populasi provinsi dan gender, dengan sampling error sebesar 2,1 persen.