Ini Alasan Darmawan Tidak Cantumkan Namanya di Tabloid Obor Rakyat
"Hubungan saya dengan Muklis sebatas persahabatan dan hirarkis karena sebagai pemilik perusahaan," ungkap Darmawan di Mabes Polri Jakarta.
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Darmawan Sepriyossa mengaku dirinya diajak Setyardi Budiono menulis di Obor Rakyat pada April 2014.
Sejak saat itu juga ia mulai mengerjakan tabloid Obor Rakyat edisi pertama.
Ia membantah bila pekerjaannya menulis di Obor Rakyat sepengetahuan bosnya di tempat dirinya bekerja sebagai redaktur pelaksana di sebuah perusahaan media online.
Dengan bosnya selama ini, memiliki dua hubungan yaitu sebagai teman dan sebagai bawahan.
"Hubungan saya dengan Muklis sebatas persahabatan dan hirarkis karena sebagai pemilik perusahaan," ungkap Darmawan di Mabes Polri Jakarta, Rabu (3/7/2014).
Dalam pembuatan Obor Rakyat, tidak ada perintah dari Mukhlis kepada dirinya.
Dikatakannya sengaja dirinya tidak mencantumkan namanya di tabloid Obor supaya dirinya tidak diketahui bermain dua kaki.
"Mengapa saya tidak menggunakan nama saya karena saya takut ketahuan oleh perusahaan saya sendiri," ungkapnya.
Darmawan pun sadar atas perbuatannya akan mendapatkan sanksi dari perusahaan disamping harus mengikuti proses hukum di kepolisian.
"Kayaknya saya akan dapat sanksi. Katanya ada rapat internal yang belum melibatkan saya, mereka mau lihat dulu guliran persoalannya," ungkapnya.
Setyardi pun membantah bila pembuatan Obor Rakyat berhubungan dengan Mukhlis, pemilik sebuah media online di Jakarta.
Dikatakan dia, dirinya sebagai Pimred tentu dirinya pula yang menggerakan Darmawan dan menggajinya.
"Saya Pimrednya, saya yang membayar Darmawan," ujarnya.