Gubernur Kaltim Minta Relawan Tak Perlu Kawal Kotak Suara
Aksi saling klaim kemenangan kedua pasang kubu calon presiden (capres) berpotensi menimbulkan gejolak di berbagai daerah.
Editor: Sugiyarto
Laporan Tribun KAltim, Rafan A Dwinanto
TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA – Aksi saling klaim kemenangan kedua pasang kubu calon presiden (capres) berpotensi menimbulkan gejolak di berbagai daerah.
Khusus di Kaltim, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak kembali mengingatkan Polri dan TNI untuk waspada terhadap potensi
konflik tersebut.
Awang juga meminta kedua kubu pasang capres di Kaltim tidak terpancing dengan aksi-aksi yang dilakukan di daerah lain. “Ini kedua kubu saling
klaim kemenangan.
Saya ingatkan bupati, walikota, TNI dan Polri jaga situasi tetap kondusif. Kedua kubu juga jangan terpancing melakukan
tindakan yang kontraproduktif yang akan merugikan diri sendiri,” tegas Awang.
Kedua kubu diminta tidak perlu melakukan selebrasi kemenangan yang bisa memantik reaksi kubu lainnya. “Tidak usah konvoi. Kalau di daerah
lain ada, di Kaltim tidak perlu,” katanya lagi.
Soal perhitungan suara, Awang meminta semua pihak menyerahkan sepenuhnya proses tersebut kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan
pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kaltim.
“Yang berhak menentukan pemenang hanya KPU. Quick qount tidak ada dasar hukumnya. Kita tunggu saja hasil perhitungan KPU tanggal 22 Juli
nanti,” paparnya.
Begitu pula soal pengangkutan kotak suara dari Tempat Pemungutan Suara (TPS) menuju Kecamatan dan KPUD Kabupaten/Kota menurut Awang tak perlu mendapat kawalan dari kedua belah pihak relawan.
“Relawan tidak usah ikut mengawal kotak suara. Sudah ada Polri dan TNI yang bertugas melakukan pengamanan. Percayakan saja,” pintanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.