Zainal Bintang Harap Munas Golkar Segera Digelar
"Di era sekarang terlalu banyak kekecewaan, akumulasi kekecewaan ini lah yang mendorong kita bersama-bersama mengharapkan Munas, dan itu harga mati."
Editor: Rendy Sadikin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPP Musyawarah Keluarga Gotong Royong (MKGR), Zainal Bintang, berharap sebelum akhir tahun, Partai Golkar bisa menggelar Musyawarah Nasional (Munas), untuk mencari pengganti Ketua Umum DPP Golkar, Aburizal Bakrie (ARB).
Dalam pemaparannya di Gedung Perintis Kemerdekaan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2014), Zainal mengatakan ARB dipilih pada Munas tahun 2009 lalu di Pekanbaru. Mengacu pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), tahun ini seharusnya jadi tahun terakhir ARB.
Jika ada yang berharap masa bakti ARB diperpanjang hingga 2015 dengan mengajukan segala pertimbangannya, hal itu tidak bisa dianggap lebih kuat dibandingkan dengan apa yang tertera di AD/ART.
Zainal menyebutkan di era ARB partai berlambang pohon beringin itu cukup terpuruk nasibnya. Banyak kebijakan ARB yang menurutnya bertentangan dengan semangat Partai Golkar, dan membuat banyak orang kecewa.
"Di era sekarang terlalu banyak kekecewaan, akumulasi kekecewaan ini lah yang mendorong kita bersama-bersama mengharapkan Munas, dan itu harga mati," tandasnya.
Reaksi menolak ARB itu kali pertama saat ARB memutuskan Golkar mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Padahal, mantan Ketua Umum DPP Golkar, Jusuf Kalla (JK), maju sebagai calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.
Sejumlah kader Golkar yang masih nekat mendukung pasangan Jokowi-JK, akhirnya dipecat dari partai. Mereka adalah Poempida Hidayatulloh, Agus Gumiwang dan Nusron Wahid. Tak ayal lagi, pemecatan tersebut memperpanas kekisruhan di internal partai.
Belakangan kader yang mendukung pasangan Jokowi-JK menggulirkan isu Munas, yang tak lain adalah untuk melengserkan ARB dari posisi Ketua Umum. Jika hal itu dilakukan, bukan tidak mungkin Golkar akan beralih dukungan ke Jokowi-JK.