Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Koalisi Permanen Diprediksi Tidak Berumur Panjang

Koalisi Permanen yang digagas partai pendukung Prabowo-Hatta diprediksi tidak akan bertahan lama. Hal itu disebabkan sejumlah alasan yang mendukung.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Gusti Sawabi
zoom-in Alasan Koalisi Permanen Diprediksi Tidak Berumur Panjang
Warta Kota/henry lopulalan
KOALISI MERAH PUTIH - Calon presiden Prabowo Subianto dan calon wakilnya Hattarajasa bersama deklarasi terbentuknya koalisi permanen Merah Putih . Koalisi ini terdiri dari tujuh partai politik, yakni Partai Gerindra, Partai Golongan Karya, PPP, PAN, PKS, Partai Demokrat dan PBB di Tugu Proklamasi Jakarta, Pusat, Senin (14). Prabowo, berkeyakinan bahwa koalisi permanen Merah Putih akan mampu mengawal Pancasila, UUD 1945, NKRI, Bhineka Tunggal Ika, dan pemerintahan yang efisien dan stabil. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Permanen yang digagas partai pendukung Prabowo-Hatta diprediksi tidak akan bertahan lama. Hal itu disebabkan sejumlah alasan yang mendukung.

Peneliti Founding Father Reseach Dian Permata mengungkapkan Partai Golkar yang tidak terbiasa di luar pemerintahan. "Setgab yang dibangun Demokrat juga menjadi contoh lainnya. Koalisi permanen dapat bertahan lama jika partai yang ikut di dalamnya memiliki ideologi yang hampir sama atau saling beririsan," kata Dian ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Jumat (18/7/2014).

Menurut Dian, Setgab merupakan contoh terbaik dari sistim koalisi yang dibangun sejak awal pemerintahan SBY-Boediono. Partai pendukung, katanya, terlihat kewalahan sekali menghadapi PKS, sebagai salah satu anggota Setgab. "Akibatnya, Setgab tidak memiliki daya tawar politik yang besar," tuturnya.

Ia mengungkapkan koalisi permanen yang digagas Koalisi Merah Putih bisa saja bertahan lama. Asalkan di awal pembentukannya, isu isu pro rakyat seperti insentif pupuk petani, program land reform menjadi isu bersama koalisi tersebut.

"Tapi, apabila setiap partai pendukung membawa isu sendiri-sendiri maka dapat dipastikan koalisi permanen itu akan jauh dari harapan," imbuh Dian.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas