Poempida Bantah ada 'Gesekan' soal Penyusunan Kabinet Jokowi-JK
Mantan tim sukses Jakowi-JK bantah pernyataan Dradjad Wibowo yang mengungkapkan adanya 'gesekan' internal terkait kabinet.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan tim sukses Jakowi-JK membantah pernyataan Dradjad Wibowo yang mengungkapkan adanya 'gesekan' di dalam internal Jokowi-JK terkait penyusunan kabinet.
Dradjad menjelaskan, gesekan di kubu Jokowi lebih banyak. "Karena ada gesekan penyusunan kabinet, dan pemilihan ketua parlemen," ujar Dradjad.
Poempida kemudian mengomentari pernyataan Dradjad Wibowo. Yang ada saat ini, Poempida memastikan, tim transisi Jokowi-JK sedang mempersiapkan usulan program kerja. Sebuah program begitu Jokowi-JK akan resmi dilantik sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
"Kalau kemudian itu dianggap sebuah gesekan ya wajar saja. Apalagi, mas Drajad kan bukan dalam posisi pihak yang menang," kata Poempida.
Ia kemudian mengungkapkan, dalam kapasitasnya sebagai seorang ahli ekonomi, Dradjad Wibowo sebenarnya sangat layak untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi-JK.
"Jadi, apa yang dikatakan mas Dradjad wajar, melihat ada gesekan, mungkin beliau ingin membantu," tegas Poempida Hidayatulloh.
Sebelumnya diberitakan, Dradjad Wibowo, menyayangkan beredarnya informasi bahwa partainya akan mengalihkan dukungan dari barisan pendukung Prabowo-Hatta ke barisan partai yang mendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) itu, informasi itu keliru karena PAN telah memilih dan konsisten berada di luar pemerintahan.
"Kami sangat solid. Kalau ada yang menggosipkan, kenapa koalisi merah putih yang digosipin? Kenapa koalisi Pak Jokowi-JK tidak digosipin padahal terancam tidak solid juga," kata Dradjad, di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/8/2014).
Dradjad menyampaikan hal itu karena memiliki pengalaman pribadi ketika ada beberapa elite partai pendukung Jokowi-Jusuf Kalla yang mempermasalahkan penyusunan kabinet pemerintahan.
Bahkan lebih dari itu, persaingan di intenal partai pendukung Jokowi-JK juga terjadi dalam memperebutkan posisi Ketua DPR dan Ketua MPR.
"Gesekan di kubu Jokowi lebih banyak. Karena ada gesekan penyusunan kabinet, dan pemilihan ketua parlemen," ujarnya.