Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kubu Prabowo Sebut Kapolri Bohong Sebut Unimog Tabrak Polisi

"Setengah jam sebelum kerusuhan itu mobil Unimog sudah berhenti. Jadi Kapolri mengada-ngada bilang anggotanya ada yang jatuh," kata Andre.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Y Gustaman
zoom-in Kubu Prabowo Sebut Kapolri Bohong Sebut Unimog Tabrak Polisi
Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono
Juru Bicara Tim Prabowo - Hatta, Andre Rosiade mendesak Polri untuk memanggil Jurnalis AS, Allan Nairn yang sudah melakukan kampanye hitam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Tim Prabowo-Hatta Andre Rosiade menuding Kapolri Jenderal Sutarman berbohong menyebut anggotanya terluka lantaran ditabrak mobil Unimog.  Sebelum kerusuhan terjadi, mobil Unimog yang digunakan relawan berhenti bergerak.

"Pada saat penembakan tak ada mobil Unimog bergerak. Tapi Polri bilang mobil Unimog mendorong aparat sampai jatuh. Setengah jam sebelum kerusuhan itu mobil Unimog sudah berhenti. Jadi Kapolri mengada-ngada bilang anggotanya ada yang jatuh," kata Andre di Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (25/8/2014).

Terkait pernyataan Kapolri yang mengaku bertanggungjawab terhadap para korban, Andre menolaknya. Menurutnya pernyataan itu hanya basa-basi aparat kepolisian. "Dari pernyataan bohong Kapolri itu saja mana mungkin dia mau tanggung jawab," katanya.

Sebelumnya diberitakan Kapolri Jenderal Pol Sutarman menilai tindakan anak buahnya sudah sesuai prosedur tetap (Protap). "Kita berharap (massa pendukung Prabowo-Hatta, red) tidak ada yang luka-luka. Kalau semua mematuhi aturan pasti tidak ada," kata Sutarman.

Pernyataan itu disampaikan Sutarman dalam jumpa pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014). Hadir juga Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkopolhukam Djoko Suyanto, dan Kepala BIN Marciano Norman.

Sutarman mengaku polisi memukul mundur massa pendukung Prabowo-Hatta di Bundaran Indosat karena merusak pagar duri yang menutup akses ke Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Polisi membubarkan dengan gas air mata dan water cannon.

Berita Rekomendasi

"Ada yang lari-lari, jatuh, matanya kena gas air mata, tentu. Itu adalah dampak dari tindakan yang kita lakukan. Itu sudah sesuai dengan protap dan prosedur yang ada di kepolisian," imbuh Sutarman.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas