Pererat Kerjasama Pendidikan Antara ASEAN dan Jepang, UIN Jakarta dan Kemendikbud Gelar Workshop
Duta Bessar Jepang untuk Indonesia lebih banyak mendengarkan penjelasan para pemerhati masalah pendidikan tersebut dalam workshop.
Penulis: Lendy Ramadhan
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews, Lendy Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerhati masalah pendidikan agama dari negara-negara ASEAN dan Duta Besar Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki berkumpul di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat, Senin (28/11/2016).
Mereka berkumpul untuk bertukar informasi mengenai pendidikan agama di negara-negara ASEAN.
Perwakilan-perwakilan dari negara ASEAN yang hadir di antaranya Kamboja, Thailand, Indonesia, Brunei Darussalam, dan Vietnam.
Dalam acara tersebut, Duta Bessar Jepang untuk Indonesia lebih banyak mendengarkan para pemerhati masalah pendidikan tersebut.
Pemerhati masalah pendidikan agama dari Indonesia, Prof. Dr. Azyumardi Azra menjelaskan pendidikan agama Islam didominasi pesantren.
Menurutnya, sistem pendidikan agama Islam di Indonesia menganut two parallel system of education, dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta dari Kementerian Agama.
"Kawasan Asia Tenggara secara keseluruhan saya kira, pendidikan agama adalah bagian warisan, legacy, the biggest islamic legacy, warisan Islam terbesar di dunia," kata Azyumardi Azra.
"Khususnya di Indonesia dengan pesantren yah. Orang di tempat-tempat lain juga ada pondok, ada dayah, ada surau, tetapi yang besar adalah pesantren," tutur Azyumardi Azra.
"Kalau bicara masalah pendidikan agama (Islam) secara keseluruhan di Indonesia, maka Indonesia juga unik. Karena di Indonesia menganut apa yang disebut two parallel system of education," ucap Azyumardi Azra.
"Ada sistem di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tingkat dasar dan menengah," tambahnya.(*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.