"Ekspedisi Ini Mengajarkan Sikap Saling Bantu dan Menerima Keberagaman"
"Senang banget bisa kenal teman dari berbagai daerah. Kita diajak mencintai kekayaan alam."
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Banyak ekspresi senang, puas dan rasa haru dirasakan 14 pelajar SMA/SMK peserta program Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika Bagi Tunas Bangsa yang digelar Outward Bound Indonesia (OBI) dalam rangka perayaan Kemerdekaan RI ke-72 selama lima hari penuh di kawasan Gunung Parang dan Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.
Dian, siswi kelas 11 Sekolah Bogor Raya, salah satu peserta kegiatan ini mengaku beruntung mengikuti kegiatan ini.
"Mengajarkan sikap saling bantu, saling support," ujar dia, Minggu (20/8/2017).
Siswa lainnya, Nathan menilai, ekspedisi yang menguras tenaga ini mendorong dirinya bisa memaknai lagi tentang kebhinnekaan. "Mendorong saya menerima keberagaman," ungkapnya.
Rizky, peserta lain dari SMAN 11 Bandung menilai, kegiatan ini mengajarkan dirinya mandiri. "Karena selama ini kita dimudahkan oleh berbagai hal di keluarga."
Vina Anisa, 15, siswa SMK Pahlawan Toha, Bandung mengaku terharu ikut kegiatan ini. "Senang banget bisa kenal teman dari berbagai daerah. Kita diajak mencintai kekayaan alam. Apalagi pas sudah sampai puncak Gunung Parang, nggak nyangka. Kita bisa naik, bawa barang banyak banget untuk kebutuhan lima hari," kata dia.
Wendy Kusumowidagdo, Executive Director Outward Bound Indonesia mengatakan, program ekspedisi ini digelar karena Outward Bound Indonesia untuk memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-72 dengan mengajak pelajar SMA/SMK mengenali dan memaknai rasa cinta negeri dan kebhinnekaan Indonesia dalam praktik kehidupan yang nyata.
“Kami ingin membantu mencetak muda-mudi Indonesia yang berkarakter dan mempunyai semangat Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, apalagi di tengah situasi bangsa dengan semangat nasionalisme yang terasa makin terkikis," sebutnya.
"Kami melaksanakan ekspedisi ini dengan tujuan untuk menanamkan benih-benih solidaritas, toleransi, gotong royong, tenggang rasa, semangat juang dan pantang menyerah di para tunas bangsa Indonesia.”
“Kami percaya bahwa dengan berekspedisi atau melakukan sebuah perjalanan di alam bebas, seseorang akan harus keluar dari zona nyaman, dan oleh karenanya akan mengalami perubahan dan perkembangan. Di sini, karakter akan terbentuk. Kami juga percaya dalam melakukan ekspedisi dalam sebuah tim, maka setiap orang akan dituntut untuk melepaskan ego, saling bekerja sama, saling menolong. Di sinilah jiwa kemanusiaan terbentuk,” lanjut Wendy.
Para peserta Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika Bagi Tunas Bangsa merupakan siswa-siswi dari 7 SMA/SMK di sekitar Jakarta dan Jawa Barat. Yakni, SMA St. Ursula BSD, SMA Cikal - Jakarta, SMAN 24 Bandung, SMK Pahlawan Toha Bandung, Sekolah Bogor Raya di Bogor, SMAN 11 Bandung dan SMAN 1 Bandung.
Setiap peserta yang mengikuti kegiatan harus anggota OSIS atau organisasi kesiswaan lainnya seperti Paskibra.
“Ekspedisi Bhinneka Tunggal Ika adalah pilot project kami. Kami bersyukur bahwa respon sekolah cukup antusias dengan jumlah peserta mencapai 14 orang dari 7 sekolah. Tentu ke depan kami berharap peningkatan peserta yang lebih banyak lagi,” ujar Wendy dalam keterangan persnya kepada Tribunnews, Minggu (20/8/2017).
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, dan Bank BCA serta dukungan pendamping dari Kopi Kapal Api.