Pendidikan yang Tepat Berperan dalam Pembangunan Karakter Bangsa
Masyarakat saat ini terpapar simbol-simbol yang tidak mewakili realitas sejati, tapi justru dianggap sebagai kenyataan.
Editor: Eko Sutriyanto
Anggota Dewan Pakar Yayasan Jati Diri Bangsa (YJDB) Gede Raka menyatakan menyatakan pendidikan yang tepat berperan dalam pembangunan karakter bangsa bahkan menjadi prasyarat utama pembangunan karakter bangsa yang kuat.
"Pendidikan yang tidak tepat, tidak akan berperan dalam pembangunan karakter bangsa bahkan bisa menghancurkan karakter bangsa itu sendiri," katanya.
Sistem pendidikan karakter perlu menyesuaikan dengan konteks sosial, budaya, sejarah, dan lingkung-an lokal agar implementasinya tepat sasaran.
Contohnya kebijakan di Jakarta tidak boleh sama dengan daerah lain.
Baca: Pelopori Sistem Pembentukan Karakter, Megawati Akan Dianugerahi Doktor Politik Pendidikan
Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Inovasi dan Daya Saing, Ananto Kusuma Seta menyebut karakter diperlukan untuk memampukan siswa bisa menghadapi lingkungan yang beragam dan terus menerus berubah.
"Lima karakter utama yang harus dikembangkan adalah religius, nasionalis, gotong royong, mandiri dan integritas yang berfungsi sebagai pondasi dan kompas bagi siswa," katanya.
Model pendidikan karakter yang ditetapkan pemerintah yang tertuang dalam Perpres No 87/2017 tidak bersifat menyeragamkan, contohnya tahun ajaran 2018/2019, akan ada dua bentuk rapor sekolah yakni akademik dan kepribadian.
"Kegiatan-kegiatan peserta didik di luar sekolah terkait pendidikan karakter akan jadi objek penilaian, misalynua pulang sekolah membantu orangtua di sawah atau pergi melaut mencari ikan," katanya.