Menristek Dikti di Rembug Nasional: Pemerintah Gencarkan Pendidikan Vokasi, Dosen Tak Harus S2
"(Aturannya) saya bongkar, tidak peelu lagi nomenklatur. Yang penting rumpunnya. Kampus jangan lagi buka Prodi, tapi tidak ada peminatnya."
Editor: Choirul Arifin
Bantu PTS
Di tempat sama, Ketua APTISI Prof Dr Ir Budi Jatmiko MSi mengatakan, Pemerintah perlu membantu berkembangkan perguruan tinggi swasta. Salah satu caranya dengan membatasi jumlah mahasiswa yang boleh diterima oleh perguruan tinggi negeri (PTN).
"Pemerintah tak perlu bantu PTS, tapi doronglah PTN jadi world class university lalu batasi jumlah mahasiswanya. Seperti ITB setiap tahun mahasiswa barunya hanya diambil 3.000-an. Tapi PTN lain melakukannya seperti pukat harimau (menjaring sangat banyak mahasiswa baru)," ungkapnya.
Dia menambahkan, jika anggaran untuk pembinaan dan pengembangan perguruan tinggi negeri tetap, tapi jumlah mahasiswanya yang diterima bertambah terus setiap tahun, hal itu akan memicu masalah.
"Dengan dibatasi, calon mahasiswa baru akan memilih ke PTS," imbuhnya.
Dia menambahkan, banyak problematika di dunia perguruan tinggi swasta hal yang harus diselesaikan bersama APTISI dan Pemerintah. Antara lain, uji kompetensi yang harus dijalankan oleh asosiasi perguruan tinggi dan lembaga sertifikasi terakreditasi. Juga soal perizinan pendirian, yang harus dipercepat.
"Dengan revitalisasi ini, kampus akan siap mencetak mahasiswa yang siap hadapi perubahan," ungkapnya.