Universitas Al Azhar Indonesia Deklarasikan Diri Sebagai Kampus Antikorupsi
Kegiatan OSMA 18 UAI bermanfaat membantu membentuk karakter mahasiswa baru UAI
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) menggelar Program Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Kepada Mahasiswa Baru (PKKMB) yang mengusung tema OSMA 18 Gen-FAST For Outstanding Leaders By Islamic Character mulai 17-22 September 2018.
Progran dibuka Prof Dr Ir Asep Saefudin, M.Sc, Rektor UAI, dan Drs Sobirin HS, Ketua Yayasan Pesantren Islam Al Azhar (YPI Al Azhar).
Pembukaan OSMA dibuka dengan hangat oleh para jajaran pimpinan UAI dan YPI Al Azhar dengan mengenakan pakaian adat dari berbagaidaerah di Indonesia.
“Kegiatan OSMA 18 bertema Gen-Fast For Outstanding Leader By Islamic Character. Tujuannya membangun mental quranidanFAST personality yang terinspirasi dari sifat tauladan kita Nabi Muhammad SAW, yaitu Fatanah, Amanah, Siddiq dan Tabliqh yang memiliki makna yang baik untuk pengembangan karakter mahasiswa," kata Asep.
Kegiatan OSMA 18 UAI bermanfaat membantu membentuk karakter mahasiswa baru UAI, antara lain pengenalan kampus, pemaparan materi bela negara dan wawasan kebangsaan, penjelasan bahaya narkoba, fast personality, motivasi qurani basic personality, dan pengenalan fakultas masing-masing mahasiswa.
Baca: Sohibul Iman Kaget Caleg PKS Mantan Korupsi Masuk DCT KPU
“OSMA 18 diadakan sesuai panduan dari Kemenristekdikti dan hal yang menarik dari pasca OSMA iniadalah kami merencanakan membangun desa binaan baru dango green for charity untuk mengembangkan pengelolaan lahan wakafdi Cipayung, ujar Sandra Herlina, S.S., M.A, Ketua Penyelenggara OSMA 18.
Rektor UAI menyampaikan pendapatnya mengenai pendeklarasian UAI sebagai Kampus Anti Korupsi.
“UAI berkomitmen sebagai motor penggerak terpeliharanya nilai-nilai integritas bangsa dan mendukung penuh upaya pencegahan dan pemberantasa nkorupsi,' ujar Rektor UAI Prof Dr Ir Asep Saefudin M.Sc.
Mereka menggandeng ICW untuk memberikan pengalamannya serta menjelaskan praktik pemberantasan korupsi di negara-negara lain, seperti Hong Kong.
Apakah UAI menyiapkan sanksi bagi alumninya yang kedapatan melakukan korupsi, Rektor UAI menegaskan, kemungkinan kampus akan menyiapkannya.
"Bisa pencabutan gelar, tapi akan kami bicarakan dengan semua pihak yang berkepentingan di kampus. Ya arahnya bisa ke sana," ungkapnya.