Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Rektor Asing, Guru Besar UI: Pemerintah Belum Satu Suara

Presiden ingin mendatangkan Rektor dari luar negeri untuk meningkaktkan peringkat universitas negeri di Indonesia menjadi 100 besar dunia

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Soal Rektor Asing, Guru Besar UI: Pemerintah Belum Satu Suara
ist
Hikmahanto Juwana 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guru Besar Universitas Indonesia (UI), Hikmahanto Juwana menilai pemerintah tidak satu suara terkait wacana mendatangkan Rektor Asing.

Satu sisi pemerintah melalui kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, tujuan mendatangkan rektor asing membangun iklim kompetitif di setiap perguruan tinggi di Indonesia.

Ini, menurut Hikmahanto, tentu sangat berbeda dengan apa yang disampaikan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf dan Menteri Riset dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti) Mohamad Nasi

Presiden ingin mendatangkan Rektor dari luar negeri untuk meningkaktkan peringkat universitas negeri di Indonesia menjadi 100 besar dunia.

Baca: Mahasiswa Tertembak, Wakil Rektor UBL Pastikan Bukan Penembakan Tapi Peluru Anggota Polisi Nyasar

Lebih berbeda lagi, imbuh Hikmahanto, ketika Moeldoko menyampaikan bahwa mendatangkan rektor asing akan dilakukan pada Universitas Swasta.

"Menjadi pertanyaan bukankan Presiden menghendaki agar Universitas Negeri yang masuk 100 besar dunia?" tegasnya mempertanyakan kepada Tribunnews.com, Minggu (11/8/2019).

Berita Rekomendasi

Lebih janggal lagi, apa yang disampaikan Moeldoko karena pemerintah tidak memiliki suara di universitas swasta dalam proses pencalonan Rektor.

"Di Universitas swasta pihak akhir yang menentukan siapa yang akan menjadi Rektor adalah Yayasan," dia mengingatkan.

Bercermin pada hal itu, menurut dia, para pejabat yang mewakili Pemerintah sudah seharusnya memiliki satu suara terkait dengan wacana untuk mendatangkan rektor dari luar negeri.

"Bila setiap pejabat mempunyai suaranya sendiri hal ini menandakan pemerintah sebenarnya belum siap dengan kebijakan mendatangkan Rektor asal luar negeri meski menurut Menristekdikti hal ini sudah diungkap oleh Presiden pada tahun 2016 lalu," tegasnya.

KSP: Rektor Asing Dimulai Dari Perguruan Tinggi Swasta
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, tujuan mendatangkan rektor asing yaitu untuk membangun iklim kompetitif di setiap perguruan tinggi di Indonesia.

"Begini, dalam konteks rektor asing itu yang perlu dipahami adalah bagaimana pemerintah ingin membangun competitiveness itu. Jangan dilihat asingnya, jangan. Tetapi kalau kita ingin membangun kompetisi, perlu ada challenging, perlu ada tantangan," kata Moeldoko, usai memberi kuliah umum kepada mahasiswa baru di Kampus C, Unair, Surabaya, Sabtu (10/8/2019).

Moeldoko mengatakan peran rektor asing tersebut akan lebih dulu diterapkan di perguruan tinggi swasta.

Baca: Seekor Harimau Memasuki Ladang Minyak Perusahaan Swasta

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas