Ciptakan Generasi Unggul Pendidikan Adab dan Keilmuan Baik
Taat pajak adalah bagian dari adab seorang warga negara sekaligus menanamkan rasa nasionalisme pada mahasiswa
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Sebagai salah upaya menanamkan ketaatan pajak pada mahasiswa sejak dini, masiswa Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI memberikan mata kuliah Pengantar Perpajakan.
Mata kuliah ini diberikan kepada mahasiswa dari semua program studi yang ada.
Dengan memahami apa itu pajak, dan bagaimana fungsinya bagi pembangunan nasional diharapkan lulusan Institut STIAMI menjadi pribadi yang taat pada pajak.
"Taat pajak adalah bagian dari adab seorang warga negara sekaligus menanamkan rasa nasionalisme pada mahasiswa,” kata Rektor Institut STIAMI Dr Ir Panji Hendrarso MM di sela-sela wisuda ke 37 di Balai Samudera, Jakarta Utara, Kamis (22/8/2019).
Sebanyak 878 mahasiswa Institut Ilmu Sosial dan Manajeman STIAMI (Institut STIAMI) yang terdiri atas 226 program vokasi, 555 program sarjana dan 97 program magister diwisuda.
Selain itu, kata dia untuk menciptakan generasi unggul yang beradab, Institut STIAMI juga memberikan mata kuliah tentang adab 2 SKS pada semester awal untuk semua mahasiswa baru.
Juga mengadakan kegiatan bina iman setiap 4 bulan sekali yang wajib diikuti mahasiswa.
Baca: Wisuda Peserta PPRA 59 Tahun 2019, Ini Pesan Gubernur Lemhanas Agus Widjojo
Tak hanya itu. Selama 3 atau 4 hari para mahasiswa bergiat di rumah ibadah dengan bimbingan dari dosen pengampu.
"Pemberian mata kuliah adab dan kegiatan bina iman Alhamdulillah mendapat apresiasi dari orangtua mahasiswa. Karena banyak mahasiswa yang perilakunya menjadi lebih baik, santun, hormat pada orangtua, berbudi pekerti baik dan menghargai sesama," kata Rektor.
Menurutnya, apa yang diupayakan Institut STIAMI ini sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo pada Ulang Tahun Kemerdekaan Ke-74 Republik Indonesia yang bertemakan “SDM Unggul Indonesia Maju” pada 17 Agustus 2019.
Dalam Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus 2019, Jokowi mengatakan, Pemerintah telah mencanangkan pembangunan ke depan akan berfokus terhadap pembangunan sumberdaya manusia yang unggul dengan mendorong SDM lulusan pendidikan tnggi harus kompetitif di tingkat regional dan global.
"Lulusan perguruan tinggi kompetitif dalam karakter sebagai pekerja keras, jujur, kolaboratif, solutif dan entrepreneurship," katanya.
Lulusan perguruan tinggi juga harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang menguasai the emerging skills, yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dalam membangun the emerging business.
Baca: Penguatan Sumber Daya Manusia Menurut Okky Asokawati di Pidato Jokowi
Tema tersebut menurut Rektor berkolerasi dengan situasi yang akan dihadapi Bangsa Indonesia yang diprediksi akan mengalami masa Bonus Demografi pada 2030-2040 yaitu, jumlah penduduk usia produktf yang berusia 15 – 64 tahun lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif.