Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesan Nadiem di Hari Guru Nasional: Jangan Tunggu Aba-Aba, Jangan Tunggu Perintah!

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengimbau para guru melakukan perubahan kecil di dalam kelas.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Fathul Amanah
zoom-in Pesan Nadiem di Hari Guru Nasional: Jangan Tunggu Aba-Aba, Jangan Tunggu Perintah!
Tribunnews/Jeprima
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim memberikan kata sambutan usai serah terima jabatan (sertijab) di Gedung Kemendikbud, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019). Nadiem Makarim resmi ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi (Mendikbud Dikti) pada Kabinet Indonesia Maju 2019-2024. Tribunnews/Jeprima 

Pesan Nadiem di Hari Guru : Jangan Tunggu Aba-Aba, Jangan Tunggu Perintah, Ambil Langkah Pertama

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengimbau para guru melakukan perubahan kecil di dalam kelas.

Imbauan tersebut disampaikan Mendikbud Nadiem Makarim dalam sebuah surat pidato dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2019.

Surat pidato yang diunggah di laman resmi Kemendikbud tersebut cukup singkat dan terkesan tak bertele-tele dengan hanya terdiri dari dua halaman.

Nadiem Makarim membuka pidatonya dengan ucapan maaf karena pidato yang ia sampaikan sedikit berbeda dengan para pendahulunya.

"Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati, biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulis Nadiem.

Nadiem mengaku, menjadi guru merupakan tugas yang mulia sekaligus sulit.

BERITA TERKAIT

Sebab menurutnya, guru bertugas membentuk masa depan bangsa namun lebih sering diberi aturan daripada pertolongan.

Selain itu, menurutnya waktu yang dimiliki guru lebih banyak dihabiskan untuk mengerjakan tugas administrasi dibandingkan membantu murid untuk mengejar ketertinggalan di kelas.

Nadiem juga mengungkapkan bahwa dirinya tak akan membuat janji-janji kosong kepada guru di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, perubahan merupakan hal sulit dan penuh ketidaknyamanan.

Namun ia menegaskan akan tetap berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun demikian lanjut Nadiem, perubahan tidak dapat dimulai dari atas, karena menurutnya semua berawal dan berakhir dari guru.

Ia berharap para guru mengambil langkah perubahan tanpa menunggu perintah dan aba-aba darinya.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas