Polemik Pergantian Format UN, Siswa Minta Ujian Bentuk Praktek: Indonesia Itu Beragam Bukan Seragam
Polemik penghapusan atau penggantian format Ujian Nasional masih terus bergulir. Seorang siswi, Josefine Kawilarang paparkan asesmen ujian yang pas.
Penulis: Nidaul 'Urwatul Wutsqa
Editor: Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Polemik penghapusan atau penggantian format Ujian Nasional (UN) masih terus bergulir.
Perwakilan siswa turut bersuara menyikapi pendidikan di Indonesia.
Seorang siswi bernama Josefine Kawilarang menyebut asesmen yang pas menurutnya dalam penerapan ujian adalah berbentuk praktek.
"Misalkan anaknya memang bisa nggambar, ya sudah, dia bikin gambar terus kemudian dipamerkan di sekolah," ujar Josefine.
Josefine juga mengatakan dapat pula diuji dengan seni yakni seperti menyanyi atau membuat pentas drama.
Pernyataan ini ia sampaikan dalam tayangan YouTube Mata Najwa, Rabu (18/12/2019).
Acara Mata Najwa tersebut membahas polemik kebijakan 'Merdeka Belajar' Mendikbud Nadiem Makarim dengan mengambil tema 'Menguji Ujian Nasional'.
Menurutnya kecerdasan orang itu berbeda-beda, sehingga ujian sekolah dapat tetap menyesuaikan kemampuan siswa.
"Soalnya Bapak, Ibu, Indonesia itu beragam bukan seragam," ujar siswi SMA Regina Pacis, Solo tersebut.
Josefine mengatakan siswa dalam menempuh pendidikannya harus difasilitasi.
Jangan sampai hanya karena kecerdasannya berbeda, maka siswa tidak lulus UN.
Buntutnya siswa dapat merasa dirinya bodoh lantaran tak bisa lulus dalam UN tersebut.
Mohammad Ali Syaugi, siswa MAN 4 Jakarta ini mengungkapan setuju atas pernyataan Josefine.
Menurutnya, dari praktek maka ia akan menemukan sesuatu yang tidak ada di ujian-ujian teori.