Guru Pengerak Diharapkan Jadi Pemimpin Dunia Pendidikan
Dalam unit pendidikan harus ada minimal satu guru penggerak yang harus bisa mengutamakan murid daripada karier guru
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Melalui program Guru Penggerak, Kemendikbud mendorong guru-guru yang sudah memiliki kemampuan untuk memahami pembelajaran yang berorientasi pada murid.
Nantunya guru-guru ini akan mengikuti sebuah proses pendidikan dan pelatihan yang intensif.
"Harapannya mereka menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan,” kata Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK), Iwan Syahril dalam keterangannya, Kamis (28/5/2020).
Iwan Syahril berkaca dari pengalaman sejumlah pelatihan di masa lalu yang mengalami resistensi ketika akan diterapkan di sekolah.
Sering kali guru-guru itu kalau sudah dapat pelatihan, kembali ke sekolah, kadang-kadang kita mendengar pembelajaran aktif yang dipelajarinya di pelatihan itu tidak didukung oleh kepala sekolahnya karena dianggap muridnya kok jadi ribut, kelasnya jadi lebih berantakan.
Baca: Murid Tangisi Rofikoh, Guru Yang Meninggal Saat Kecelakaan Kapal di Sumsel, Ini Pesan Terakhirnya
Dirjen GTK Kemendikbud, Iwan Syahril pun menerangkan filosofi guru penggerak yakni memberdayakan.
“Ini kita berdayakan mereka dan kita bantu mereka, nanti ada coaching buat guru-guru penggerak ini," kata dia.
Nah, daerah mengusulkan menurut saya nanti siapa nih buat calon-calon kepala sekolah, calon-calon buat nanti pengawas.
"Itu diambil dari hasil pelatihan itu karena menurut kami ketika pemimpinnya jadi dimensinya guru penggerak seperti yang saya sampaikan di awal, bukan saja untuk dirinya sendiri tapi dia bisa memberdayakan,” ujar Iwan Syahril.
Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan, dalam unit pendidikan harus ada minimal satu guru penggerak yang harus bisa mengutamakan murid daripada karier guru.
"Semua unit pendidikan sekolah maupun Universitas, paling tidak terdapat minimal satu Guru Penggerak," katanya.
Baca: UPI Larang Dosen dan Tenaga Pendidik Mudik di Tengah Pandemi Corona
Nadiem mengatakan, guru penggerak harus bisa mengambil tindakan secara inisiatif untuk melakukan perubahan pada muridnya.
"Selain itu, harus ada orang tua penggerak karena hal tersebut juga bermanfaat untuk murid," katanya.
Menteri berusia 35 tahun itu juga mengatakan pentingnya Guru Penggerak di Sekolah Luar Biasa bagi disabilitas karena semua guru harus mengetahui prinsip-prinsip dasar pendidikan untuk anak kebutuhan khusus.