Belajar dari Rumah, Perlu Segera Adopsi Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Kemendikbud telah dan akan terus merespon tantangan dalam kegiatan belajar mengajar di masa pandemi
Penulis: Yulis Sulistyawan
Editor: Eko Sutriyanto
![Belajar dari Rumah, Perlu Segera Adopsi Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/program-guru-kunjung-jangkau-siswa-tak-mampu-belajar-daring_20200514_223652.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Untuk mendorong penerapan sistem pembelajaran dengan belajar dari rumah yang diterapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bagi seluruh siswa di Indonesia, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Iwan Syahril menyampaikan perlunya mempercepat adopsi teknologi dalam pembelajaran.
Hal ini seiring dengan hasil survei yang dilaksanakan Kemendikbud kepada orang tua dan siswa di seluruh Indonesia.
Survei Kemendikbud dilakukan secara dalam jaringan (daring) dengan responden 38.109 siswa dan 46.547 orang tua pada seluruh jenjang pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia dalam rentang waktu 13-22 Mei 2020.
Selain itu, Kemendikbud juga bekerja sama dengan UNICEF dalam melakukan survei melalui layanan sms gratis terhadap 1.098 siswa dan 602 orang tua.
Dari hasil survei yang diselenggarakan pada 18 Mei-2 Juni 2020 tersebut, sebanyak 96,6 persen siswa belajar sepenuhnya dari rumah, baik di wilayah 3T maupun non-3T.
Baca: Kemendikbud: Pandemi Covid-19 Mendorong Guru Berinovasi dalam Metode Pengajaran
Iwan menjelaskan, tantangan pertama adalah selama ini kentalnya pembelajaran yang berpusat kepada guru (teacher-centered learning).
"Ada sebuah harapan dari survei ini yang bisa kita cermati, yaitu semakin banyaknya siswa yang mulai belajar dari sumber-sumber belajar lain, seperti dari TVRI, atau dari buku, maupun sumber-sumber belajar lain," terang Iwan Syahril dalam telekonferensi Rapat Kerja dengan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Jakarta, Senin (22/6/2020).
Kedua adalah adopsi teknologi yang semakin dipercepat.
Survei mengatakan semakin banyak guru dan siswa yang mulai menggunakan teknologi dalam melakukan pembelajaran.
Percepatan ini dinilai cukup menggembirakan karena sudah sejak lama Kemendikbud mendorong adopsi teknologi dalam pembelajaran.
"Dengan adanya pandemi ini, terjadi adopsi teknologi yang signifikan, mulai dari teknologi yang sederhana hingga kompleks," tutur Iwan.
Baca: VIRAL Curhat Wali Murid Soal Pemberian Hadiah pada Wali Kelasnya, Wajarkah di Dunia Pendidikan?
Pembelajaran dari rumah oleh guru dan siswa secara interaktif yang saat ini masih terbatas, sangat dimungkinkan dengan tingginya tingkat penggunaan media sosial sebagai sarana interaksi antara guru dan siswa.
Hal ini juga didukung dengan sudah banyaknya siswa yang menggunakan aplikasi pengelolaan pembelajaran (learning management system) khususnya untuk jenjang SMA dan SMK.
Aplikasi sumber belajar daring sebagai sarana pembelajaran yang mendukung terjadinya personalisasi belajar (personalized learning) telah dimanfaatkan oleh lebih dari separuh siswa.