Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anji Curhat Susahnya Sekolah Daring, Ketua KGC: Jangankan Orang Tua, Kebanyakan Guru pun Belum Siap

Ketua KGC, Bukik Setiawan ikut berkomentar soal curhatan keluh kesahnya musisi Anji Manji soal sistem pembelajaran secara daring di tengah pandemi

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Anji Curhat Susahnya Sekolah Daring, Ketua KGC: Jangankan Orang Tua, Kebanyakan Guru pun Belum Siap
Kolase Tribunnews ( Twitter.com/duniamanji dan Instagram.com/bukik)
Anji Curhat Susahnya Sekolah Daring, Ketua KGC: Jangankan Orang Tua, Kebanyakan Guru pun Belum Siap 

TRIBUNNEWS.COM- Ketua Kampus Guru Cikal (KGC) sekaligus pemerhati dunia pendidikan, Bukik Setiawan ikut berkomentar soal curhatan keluh kesahnya musisi Anji Manji soal sistem pembelajaran secara daring di tengah pandemi Covid-19.

Bukik mengakui kebanyakan guru maupun orang tua belum siap sepenuhnya dengan sistem baru tersebut.

Padahal kunci keberhasilan dari pembelajaran daring terletak pada peran guru dan orang tua.

"Jangankan orang tua, kebanyakan guru pun belum siap."

"Padahal peran keduanya sama-sama 50 persen, kuncinya pada guru, karena guru yang paling mungkin membantu orang tua melakukan persiapan," ungkapnya kepada Tribunnews, Rabu (29/7/2020).

Baca: Axioo Gratiskan Langganan Layanan Kipin School 4.0 Setahun untuk Pembelajaran Online

Baca: Kemendikbud Ingatkan Pemda Taati SKB 4 Menteri Terkait Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

Bukik melanjutkan, guru dan orang tua memiliki tugas masing-masing yang harus diambil untuk mencapai tujuan pembelajaran daring.

Ia mengatakan tugas guru lebih banyak pada diagnosis awal, merancang desain pembelajaran, dan melakukan asesmen formatif-sumatif

Berita Rekomendasi

Sedangkan tugas orang tua berfokus pada memandu jalannya proses pembelajaran daring.

"Masalahnya, beban orang tua meningkat kalau desain pembelajarannya tidak berkualitas," tegasnya.

Kemudian, Bukik membagikan sejumlah indikator yang menggambarkan pembelajaran daring dapat disebut ideal, antara lain:

1. Guru yang kompeten dalam mempraktikkan pembelajaran merdeka belajar. Belajar bukan untuk mengerjakan ujian, tapi menguasai kompetensi.

Bukan mengerjakan soal di LKS/buku tugas, tapi tugas yang relevan dengan kehidupan sehari-hari.

2. Ada media daring yang menjadi penghubung yang terjangkau dari sisi guru maupun sisi murid dan orang tua.

3. Penggunaan media daring yang efektif, bukan hanya untuk menyampaikan instruksi dan mengumpulkan tugas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas