Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tantangan Guru Tradisional di Masa Pandemi, Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Berpikir Kritis

Ini tantangan guru tradisional di masa pandemi Covid-19, harus meningkatkan literasi digital dan mengajari siswa berpikir kritis.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tantangan Guru Tradisional di Masa Pandemi, Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Berpikir Kritis
StudyInternational.com
Ilustrasi belajar di rumah 

TRIBUNNEWS.COM - Vice President dan General Manager Asia Pasifik Zoho Corporation, Gibu Mathew memberikan pendapatnya tentang perkembangan pendidikan di masa pandemi Covid-19.

Terlebih, terkait dengan tenaga pengajar atau guru yang mengajari para siswanya.

Di masa pandemi ini, sekolah terpaksa menutup pintu dan membuka jalan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Sementara tidak semua pengajar berkemampuan baik untuk melakukan pembelajaran jarak jauh.

Gibu memahami, tantangan besar para pendidik bagaimana mereka melakukan mapping metode pengajaran tradisional pada dunia baru bernama pembelajaran jarak jauh.

Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan di Indonesia yang masih menjadi masalah umum di masa pandemi Covid-19.
Solusi tentang kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan di Indonesia yang masih menjadi masalah umum di masa pandemi Covid-19. (Tribunnews.com/Istimewa)

Baca juga: Sekolah di Kala Pandemi: Anak Didik Susah Belajar, Guru Bingung Mengajar

"Namun bagi siswa tantangannya berbeda, kehidupan sehari-hari mereka sudah diwarnai aplikasi yang memberikan gratifikasi instan."

"Dan mereka akan memiliki ekspektasi yang sama terhadap sistem pembelajaran jarak jauh."

Berita Rekomendasi

"Saat ini yang paling penting adalah mengajak pendidik untuk mencapai tingkat literasi digital yang sama dengan siswa."

"Sehingga mereka memiliki koneksi satu sama lain," kata Gibu dalam diskusi virtual yang digelar pada Rabu (28/10/2020).

Ia pun menilai, di masa pandemi ini peran guru telah berubah dari sekadar memberikan informasi menjadi fasilitator serta penafsir pengetahuan.

Kepala Sekolah SMP IT PAPB Semarang, H. Ramelan sedang melakukan pengecekan kesiapan sekolah jika nantinya pembelajaran tatap muka dilaksanakan, Kamis (22/10/20). Selain mempersiapkan ruang kelas berkonsep tematik sesuai protokorel kesehatan pihak sekolah juga menyiapkan fasilitas yang lain seperti dapur sekolah, kantin dan ruang terbuka hijau yang bersih dan aman. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Kepala Sekolah SMP IT PAPB Semarang, H. Ramelan sedang melakukan pengecekan kesiapan sekolah jika nantinya pembelajaran tatap muka dilaksanakan, Kamis (22/10/20). Selain mempersiapkan ruang kelas berkonsep tematik sesuai protokorel kesehatan pihak sekolah juga menyiapkan fasilitas yang lain seperti dapur sekolah, kantin dan ruang terbuka hijau yang bersih dan aman. (Tribun Jateng/Hermawan Handaka) 

Baca juga: Kisah Pelajar SMP dari Keluarga Miskin di Lombok, Tak Ada Biaya Sekolah, Putuskan Menikah Dini

Mereka harus mengajarkan pemikiran kritis serta pentingnya pembelajaran seumur hidup.

Juga membimbing siswa pada jalur karier yang kemungkinan akan melibatkan banyak perubahan arah dan penekanan.

"Ini sebenarnya kesempatan untuk menata kembali pengajaran dan di sinilah lingkungan digital memiliki keuntungan besar bagi pendidik."

"Ketika guru menjadi lebih mahir dalam mengarahkan lingkungan e-learning, mereka dapat mengakses lebih banyak sumber daya."

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas