Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tantangan Guru Tradisional di Masa Pandemi, Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Berpikir Kritis

Ini tantangan guru tradisional di masa pandemi Covid-19, harus meningkatkan literasi digital dan mengajari siswa berpikir kritis.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
zoom-in Tantangan Guru Tradisional di Masa Pandemi, Harus Tingkatkan Literasi Digital dan Berpikir Kritis
StudyInternational.com
Ilustrasi belajar di rumah 

"Termasuk perpustakaan, galeri, universitas, serta yayasan di seluruh dunia," papar Gibu.

Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan utama masjid di RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)
Sejumlah siswa SD mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui saluran televisi satelit Bandung 123 di ruangan utama masjid di RW 05, Kelurahan Cibangkong, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Selasa (13/10/2010). Kanal TV Satelit Bandung 132 ini diluncurkan Pemerintah Kota Bandung dengan menayangkan program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) berisi ratusan konten video mata pelajaran dari tingkat SD hingga SMP sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh bagi siswa di masa pandemi Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Baca juga: Kemendikbud Beberkan Tantangan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19

Pasalnya, bila guru sudah meningkatkan literasi digitalnya maka dapat membuka semesta pengetahuan bagi siswa.

Juga memungkinkan para guru untuk melihat dan mendengar para pakar berbagi pandangan mereka tentang subjek yang diberikan melalui video.

Hal itu akan jauh lebih berdampak daripada kata-kata tertulis yang terkadang kurang bermakna.

"Kritik terhadap pengajaran jarak jauh salah satunya adalah kurangnya interaksi antar manusia yang menyebabkan sulitnya membangun hubungan antara pendidik dan siswa."

"Memang benar teknologi sebelumnya mengalami masalah konektivitas, latensi, serta kualitas audio video yang buruk."

"Tetapi perangkat lunak yang tersedia telah mengatasi masalah ini," ungkapnya.

Berita Rekomendasi

Solusi menutup kesenjangan teknologi dan dunia pendidikan

Sebagai alternatifnya, Gibu menawarkan penggunaan perangkat lunak bernama Zoho Connect.

"Dengan tidak adanya interaksi fisik karena PJJ, Zoho memiliki solusi perangkat lunak untuk membantu guru berinteraksi dengan murid secara lebih baik selama kelas virtual bahkan berkolaborasi pada waktu istirahat."

"Mereka dapat membuat polling, live quiz, membuat presentasi dengan animasi."

"Kemungkinannya tidak terbatas saat kita menggunakan teknologi untuk meningkatkan metode mengajar," kata Gibu.

Gibu menjelaskan, nilai Zoho juga terdapat pada integrasi di semua solusinya.

Baca juga: Dukung Dunia Pendidikan di Tengah Pandemi, Ini yang Dilakukan Jababeka

Pengguna yang sebagian besar murid dan guru dapat segera menangkap perbedaan penting yang berpengaruh pada cara kerja sebuah aktivitas.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas