Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Caketum IA ITB Canangkan Tiga Program Unggulan

dia mengatakan akan melakukan berdasarkan pada Salam Ganesha, yang berbunyi "Salam Ganesha, Bakti Kami, Untukmu: Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Merdeka

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Caketum IA ITB Canangkan Tiga Program Unggulan
HandOut/Istimewa
Calon Ketua Ikatan Alumni (IA) ITB Gembong Primadjaya 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Calon Ketua Ikatan Alumni (IA) ITB Gembong Primadjaya menceritakan yang hendak dilakukannya untuk IA ITB jika terpilih sebagai ketua.

Disampaikan Gembong saat acara “Don Adam Show edisi Back to Campus”, dia mengatakan akan melakukan berdasarkan pada Salam Ganesha, yang berbunyi "Salam Ganesha, Bakti Kami, Untukmu: Tuhan, Bangsa, dan Almamater. Merdeka!," ujar Gembong, Kamis (11/2/2021).

Gembong mengatakan akan merealisasikan tiga program, yakni Bakti kepada Tuhan, Bakti kepada Bangsa, dan Bakti kepada Almamater.

Baca juga: Delapan Kandidat Ketua Umum Ikatan Alumni ITB, Ini Sosoknya

Yang pertama, ucap Gembong, Bakti kepada Tuhan dengan merawat pluralisme.

Hal ini menurut Gembong menilik dari kondisi Indeks Kebebasan Berkeyakinan yang semakin tergerus beberapa waktu belakangan.

Berdasarkan data BPS, indeks Kebebasan Berkeyakinan pernah mencapai skor 86,6 tahun 2015, kemudian anjlok ke 82,8 tahun 2018 dan 83,03 di 2019.

Berita Rekomendasi

“IA ITB harus menyelenggarakan acara-acara keagamaan pada waktu yang tepat sesuai dengan agama-agama yang diakui oleh pemerintah," ucap Gembong.

Baca juga: Bursa Ketua Umum IA-ITB Diramaikan dengan Majunya Bos Bio Farma

Yang kedua, Bakti kepada Bangsa dengan mendorong IA untuk dapat menyiapkan sistem logistik nasional. Hal ini mengacu pada data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meyebut Indonesia termasuk salah satu dari tiga negara yang menyumbang polusi udara terbesar di Dunia.

“Ikatan alumni dapat menyiapkan sistem logistik nasional yang memungkinkan LNG (Gas Alam Cair) bisa ditransport atau dibeli dengan harga yang lebih murah," sambungnya.

Gembong berpandangan integrasi dari sistem logistik tersebut yang harus dikonsep dengan benar. Karena Indonesia negara yang unik, berbentuk kepulauan.

"Dan sebagian pulau ada penghuninya. Jadi kita harus mendesain sendiri sistem logistik yang efisien dan ekonomis bagi Indonesia," tutur Gembong.

Baca juga: Pemilu Ikatan Alumni ITB Dimulai, Sejumlah Tokoh Nasional Ajukan Diri


“Jadi nanti akan ada sebuah platform yang dapat membantu pengusaha-pengusaha kapal untuk mencari LNG. Ada di mana, berapa ketersediannya. Hal ini bisa dimainkan milenial," sambungnya.

Yang terakhir, Bakti kepada Almamater. Gembong berjanji bila terpilih menjadi Ketua IA ITB untuk membangun hunian yang layak untuk dosen.

"Dengan membangun apartemen yang layak bagi para dosen dan mengadakan beasiswa penelitian untuk mahasiswa ITB," ucap Gembong.

Didasarkan pada terus turunnya peringkat ITB di Dunia. Pada tahun 1970-an ITB kabarnya masih di peringkat di bawah 100, namun kini menurut QS World Ranking University ITB sudah di peringkat 330-an.  

"Ditengarai ini juga akibat dosen ITB yang rendah tingkat kesejahteraannya, sehingga lebih fokus mencari proyek dibanding meneliti. Banyak mahasiswa master dan doktor yang tidak mampu membiayai penelitian," sambungnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas