Apa Itu Energi Alternatif? Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya: Ada PLTA, PLTB dan PLTS
Apa itu energi alternatif? Berikut penjelasan dan jenis-jenisnya yang berguna bagi kehidupan manusia.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Garudea Prabawati
Gerak air digunakan untuk menggerakkan turbin atau kincir.
Gerakan turbin dapat dimanfaatkan untuk banyak hal.
Diantaranya menghasilkan listrik dan menggerakkan mesin penggiling gandum.
Baca juga: Apa Itu Tokoh Protagonis dan Antagonis? Berikut Pengertian, Jenis-jenis, Serta Perbedaannya
Matahari Sebagai Energi Alternatif
Energi Matahari adalah pancaran cahaya, juga panas dari Matahari yang dimanfaatkan dengan menggunakan berbagai teknologi.
Panas dari matahari menjadi sumber penting energi terbarukan, dan energi Matahari atau energi surya ini banyak memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Energi matahari bisa dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.
Dikutip dari Bobo.grid.id, untuk mendapatkan manfaat ini, maka pelat-pelat logam biasanya akan diletakkan misalnya di atas gedung yang memanfaatkan energi matahari sebagai sumber listrik.
Pelat-pelat ini kemudian akan menyerap panas dari matahari dan dengan berbagai teknologi, panas matahari akan diubah menjadi listrik.
Ternyata, matahari masih bisa dimanfaatkan di bidang lain yaitu transportasi.
Sebagai energi terbarukan dan dianggap energi yang selalu melimpah, energi dari sinar matahari juga bersifat tidak habis selama Matahari masih bersinar.
Untuk menghemat penggunaan minyak bumi yang bisa habis, kemudian dikembangkan mobil bertenaga surya.
Hampir sama seperti rumah maupun gedung yang menggunakan energi surya untuk sumber listrik maupun pemanas, mobil bertenaga listrik juga menggunakan sinar Matahari sebagai pengganti bahan bakar minyak.
Baca juga: Apa Itu Puasa Ayyamul Bidh? Dilaksanakan 25-27 Februari 2021, Berikut Niat dan Keutamaannya
Pada mobil bertenaga surya, akan terdapat pelat yang digunakan untuk menangkap dan menyimpan tenaga surya.
Tenaga surya ini kemudian akan diubah menjadi bahan bakar yang membuat mobil atau kendaraan lain bisa melaju.
Energi matahari juga bisa disimpan dan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik dengan menggunakan metode garam cair.
Panas matahari akan dikumpulkan dari menara surya atau bak surya yang berisi campuran garam cair, yaitu antrium nitrat, kalium nitrat, dan kalsium nitrat.
Panas Matahari akan terkumpul di larutan garam cair ini yang akan disimpan untuk menghasilkan listrik saat cuaca buruk, maupun di malam hari.
Garam cair akan diletakkan di dalam tangki penyimpanan yang bisa mengisolasi energi panas yang bisa disimpan hingga seminggu.
Saat wilayah itu memerlukan listrik, maka garam panas akan dipompa ke generator uap untuk menghasilkan uap panas berlebih yang akan menggerakkan turbin pembangkit listrik.
(Tribunnews.com/Widya) (Bobo.grid.id/Tyas Wening)