Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jika Ingin Pembelajaran Tatap Muka di Bulan Juli Terlaksana, Sekolah Perlu Lakukan Langkah Ini

Sekolah perlu mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah dalam melaksanakan aturan tersebut

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Jika Ingin Pembelajaran Tatap Muka di Bulan Juli Terlaksana, Sekolah Perlu Lakukan Langkah Ini
WARTA KOTA/WARTA KOTA/NUR ICHSAN
SIAP GELAR TATAP MUKA - Para guru di SD Negeri Tanah Tinggi 1, Kota Tangerang, sedang mempersiapkan pemasangan perlengkapan protokol kesehatan, jelang dilaksanakannya pembelajaran tatap muka dan PPDB di sekolah, Rabu (2/6/2021). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Setelah melewati setahun masa pandemi Covid-19, pemerintah pun mengeluarkan SKB 4 Menteri yang terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri. 

Menurut SKB 4 Menteri tersebut, paling cepat sekolah tatap muka akan dilaksanakan pada Juli 2021.

Oleh karenanya sekolah perlu mempersiapkan sarana dan prasarana sekolah dalam melaksanakan aturan tersebut. 

Plt Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes RI, drg Kartini Rustandi, M. Kes, perlu persiapan yang matang saat melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas ini. 

Apa lagi virus Covid-19 sangat cepat menular hingga mengeluarkan varian-varian jenis baru.

Karenanya, sarana dan prasarana sekolah yang memenuhi protokol kesehatan amat diperlukan. Karenanya di dalam 4 SKB menteri, semua pedoman telah dipersiapkan.

Baca juga: Kemendikbudristek dan Kemenag Luncurkan Panduan untuk Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

Berita Rekomendasi

"Sebetulnya sudah 2020 mempersiapkan ini dan terus diperbaharui dengan melihat kondisi yang ada.

Di dalam ketentuan ini, setiap sekolah harus mempersiapkan sekolah aman bagi anak-anak belajar," ungkapnya, dikutip oleh Tribunnews, pada akun Instagram Radio Kesehatan, Rabu (2/5/2021).

Misalnya, sekolah sudah melengkapi konsepprotokol kesehatan. Kursi antar siswa diberi jarak, ada alur masuk dan keluar siswa sehingga dapat mengurangi kerumunan. 

Selain itu sekolah juga harus menyediakan saran mencuci tangan, mempersiapkan ketersediaan masker bagi siswa. Serta seluruh tempat di sekolah harus disterilkan. 

Namun yang perlu diperhatikan adalah situasi daerah yang dinilai sudah kondusif.

Jika suatu daerah mengalami peningkatan terhadap angka infeksi, maka pembelajaran tatap muka tidak dilakukan.

"Yang menentukan adalah pemerintah daerah. Jadi setiap daerah pemimpinnya tahu memantau adakah peningkatan kasus atau tidak.

Baca juga: Pemerintah Antisipasi Meluasnya Varian Virus baru Corona di Indonesia

Merah, kuning, oranye atau hijau. Ini yang harus dikoordinasikan teman pendidikan dan pemerintah daerah," katanya lagi. 

Selain itu menurut Kartini, perlu memerhatikan pemanfaatan ruang terbuka. Bukan hanya untuk murid dan guru yang menerapkan protokol kesehatan.

Tapi juga semua orang yang berhubungan dengan sekolah ini.

Misalnya orangtua yang mau datang, harus mengetahui aturan oleh sekolah ini.  

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas