Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 12 Soal Pembaharuan Platform SIPLah

Menurut Nadiem, pembaharuan SIPLah dapat membantu kepala sekolah dalam mengakses barang dan jasa kebutuhan sekolah

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Nadiem Luncurkan Merdeka Belajar Episode 12 Soal Pembaharuan Platform SIPLah
Ist
Nadiem Makarim 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mendikbudristek Nadiem Makarim meluncurkan episode ke-12 kebijakan Merdeka Belajar.

Dalam episode terbaru ini, Nadiem melakukan pembaharuan platform pengadaan barang dan jasa untuk sekolah secara daring, SIPLah.

"Merdeka Belajar episode ke-12 ini kami luncurkan dengan berkaitan dengan program digitalisasi sekolah.

SIPLah, yang pertama dirilis pada tahun 2019, tapi kini kita luncurkan dengan berbagai macam fitur yang sudah kita transformasi," ujar Nadiem dalam konferensi pers virtual, Kamis (26/8/2021).

Menurut Nadiem, pembaharuan SIPLah dapat membantu kepala sekolah dalam mengakses barang dan jasa kebutuhan sekolah.

Terutama pembelajaan yang menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Penggunaan SIPLah, menurut Nadiem, dapat membantu pembelajaan oleh sekolah menjadi lebih transparan.

Baca juga: Nadiem Makarim Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di Wilayah PPKM Level 1-3, Ganjar Pranowo: Ojo Kesusu

BERITA TERKAIT

"SIPLah ini telah membantu melakukan pengadaan secara jauh lebih transparan, jauh lebih aman dan jauh lebih mudah. Sekolah lebih fleksibel untuk membelanjakannya (dana BOS) melalui SIPLah," kata Nadiem.

Kemendikbudristek melakukan pembaharuan fitur pada SIPLah. Sehingga SIPLah dapat menjadi marketplace bagi sekolah.

"Banyak fitur untuk menambah kenyamanan transaksi, seperti pembatalan transaksi, aduan dan status dashboard transaksi sudah sampai mana barang yang dibeli," jelas Nadiem.

Sementara bagi penyedia barang dan jasa, menurut Nadiem, SIPLah dapat menjadi platform yang sangat nyaman.

Terutama untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ingin menjadi pemasok di sekolah.

"Proses pendaftaran lebih cepat, pengecekan pembayaran otomatis, dan pembayaran yang cepat setelah sekolah membayar," pungkas Nadiem.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas