Moeldoko : Pendidikan Vokasi Digital Embrio SDM Unggul
Pendidikan vokasi di bidang tekhnologi informasi sudah saatnya dikuatkan untuk menghadapi Era industri 4.0 dan bonus demografi 2030
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 20 Guru Kejuruan dari sejumlah SMK di pulau Jawa, mengikuti Pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave, di Huawei Asean Academy Indonesia.
Pelatihan hasil kerjasama Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek dengan Huawei Indonesia ini, resmi dibuka oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Selasa (21/9/2021), dan disaksikan langsung oleh CEO Huawei Indonesia Jacky Chen.
"Training of Trainners ini tindak lanjut dari penandatanganan MoU antara pemerintah melalui KSP dengan Huawei Indonesia, tentang pengembangan 100 ribu talenta digital, 2020 lalu," Kata Moeldoko.
Moeldoko menambahkan, pendidikan vokasi di bidang tekhnologi informasi sudah saatnya dikuatkan untuk menghadapi Era industri 4.0 dan bonus demografi 2030.
"Internet of Thing (IoT), Big Data, atau Artificial Intelligence (AI), hal yang harus dikuasai para peserta didik SMK untuk memenuhi kebutuhan industri besar, menengah, maupun kecil. Terjadi Skill-disruption, yakni banyak skill lama yang tidak relevan untuk kebutuhan industri yang perlu di update," Sambung Moeldoko.
Baca juga: Perbaikan Kualitas Pendidikan, Sekolah Sambut Baik Pelaksanaan Asesmen Nasional
Moeldoko juga mengajak peserta untuk menyerap berbagai metode pengajaran yang disampaikan, agar nantinya bisa didistribusikan pada siswa.
"Saya berharap melalui pelatihan ini anda semua bisa mendeliver substansinya pada siswa, sehingga mereka memiliki mindset dan soft skill yang bisa menjawab tantangan industri," pesan Moeldoko.
Dalam kesempatan itu, Moeldoko juga menyampaikan apresiasi pada peserta dan Huawei Indonesia, karena sudah ikut mewujudkan SDM unggul.
"100 ribu talenta digital ini menjadi embrio untuk mencapai SDM Unggul, sesuai dengan arahan bapak Presiden. Saya bangga dan Terima kasih pada kalian semua dan Huawei Indonesia," ucapnya.
Baca juga: Peduli Pendidikan, ETF Jembatani Pendidikan Vokasi dengan Sektor Industri
Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengungkapkan, pendidikan vokasi merupakan bagian penting dari sistem pendidikan nasional yang memiliki posisi strategis untuk mewujudkan sumber daya manusia dan tenaga kerja yang berkualitas.
“Paradigma pendidikan vokasi dengan industri harus berubah, SMK tidak menyiapkan lulusan sendirian dan industri tidak sebagai penerima lulusan saja, namun diharapkan keduanya dapat bersinergi secara aktif," ujarnya.
Seperti diketahui, Pelatihan Instalasi Perangkat Wireless dan Microwave merupakan tindak lanjut kerja sama antara Kemendikbudristek dengan Huawei Indonesia, sejak 2019. Sebelumnya sudah ada 502 peserta didik SMK yang mengikuti pelatihan. Pada 2021 total peserta sebanyak 140 guru kejuruan dari SMK, yang ditetapkan sebagai SMK Pusat Keunggulan.
Mereka dibagi menjadi 7 angkatan, dan setiap angkatan berjumlah 20 Guru.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.