Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siklus Hidup Penyu dan Perkembangbiakannya, Perlu Puluhan Tahun untuk Mencapai Usia Reproduksi

Siklus hidup penyu yang mempunyai pertumbuhan yang sangat lambat dan memerlukan berpuluh-puluh tahun untuk mencapai usia reproduksi.

Penulis: Devi Rahma Syafira
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Siklus Hidup Penyu dan Perkembangbiakannya, Perlu Puluhan Tahun untuk Mencapai Usia Reproduksi
ubb.ac.id
Ilustrasi penyu. Berikut penjelasan mengenai Siklus Hidup Penyu dan Perkembangbiakannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Semua spesies penyu memiliki siklus hidup yang sama.

Penyu mempunyai pertumbuhan yang sangat lambat dan memerlukan berpuluh-puluh tahun untuk mencapai usia reproduksi.

Dikutip seeturtles.org, penyu dapat menghabiskan sebagian besar hidup mereka di laut.

Kecuali ketika betina dewasa datang ke darat untuk bertelur beberapa kali per musim setiap 2 hingga 5 tahun.

Meskipun mereka perlu keluar untuk mencari udara, penyu dapat tetap terendam hingga tujuh jam setiap kali dengan memperlambat detak jantung untuk menghemat oksigen.

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Penyu bagi Lingkungan dan Perannya dalam Kehidupan Sekitarnya

Baca juga: 200 Tukik Dilepasliarkan di Pantai Kuranji Bangsal Lombok Barat

Penyu dewasa hidup bertahun-tahun di satu tempat sebelum bermigrasi untuk kawin.

Penyu akan menempuh jarak jauh hingga 3.000 km ke ruaya pakan atau area di mana para binatang mencari makan untuk kemudian ke pantai peneluran.

Berita Rekomendasi

Pada umur sekitar 20-50 tahun penyu jantan dan betina bermigrasi ke daerah peneluran di sekitar daerah kelahirannya.

Perkawinan penyu dewasa terjadi di pantai lepas selama satu atau dua bulan sebelum peneluran pertama di musim tersebut.

Penyu jantan dan betina memiliki beberapa pasangan kawin.

Penyu betina menyimpan sperma penyu jantan di dalam tubuhnya untuk membuahi tiga hingga tujuh kumpulan telur.

Nantinya menjadi tiga hingga tujuh sarang yang akan ditelurkan pada musim tersebut.

Penyu jantan biasanya kembali ke ruaya pakannya sesudah penyu betina menyelesaikan kegiatan bertelur dua mingguan di pantai.

Penyu betina akan keluar dari laut jika telah siap untuk bertelur dan menggunakan sirip depannya lalu menggali lubang untuk sarang sedalam 30-60 cm dengan sirip belakang.

Penangkaran penyu di Desa Wisata Pemuteran.
Penangkaran penyu di Desa Wisata Pemuteran. (indonesia.travel)

Penyu akan berpindah lokasi lain jika pasirnya terlalu kering dan tidak cocok untuk bertelur.

Dikutip dari laman Kementerian Kelautan dan Perikanan KKP.go.id, penyu memiliki sifat kembali ke rumah atau strong homing instinct yang kuat.

Artinya migrasi antara lokasi mencari makan (feeding grounds) dengan lokasi bertelur (breeding ground).

Migrasi ini dapat berubah akibat berbagai alasan, seperti perubahan iklim, kelangkaan pakan di alam, banyaknya predator termasuk gangguan manusia dan terjadi bencana alam yang hebat di daerah peneluran, misalnya tsunami.

Reproduksi penyu dilakukan penyu jantan dan betina melalui tahapan perkawinan, peneluran sampai menghasilkan generasi baru atau yang disebut tukik.

Cara penyu untuk melakukan perkawinan yaitu penyu jantan bertengger di atas punggung penyu betina.

Lalu, dari ratusan butir telur yang dikeluarkan oleh seekor penyu betina paling banyak 1-3% yang berhasil mencapai dewasa.

Penyu melakukan perkawinan di dalam air laut tetapi pada penyu tempayan akan melakukan perkawinan meski dalam penangkaran jika telah tiba masa kawin.

Proses perkawinan terjadi di perairan dangkal dan sekat lokasi peneluran berlangsung cukup lama yaitu sekitar enam jam.

Cara untuk membedakan kelamin penyu yaitu dilakukan dengan "sexual dimorphism" yaitu membedakan melalui ukuran ekor khususnya pada penyu dewasa.

Untuk penyu betina dewasa memiliki ekor pendek atau sedikit melibihi karapas sedangkan pada penyu jantan dewasa ekor Panjang menjulur keluar hingga keluar bagian karapas belakang.

Baca juga: 5 Hewan Endemik Sulawesi yang Kini Terancam Punah, Anoa hingga Tarsius

Baca juga: Dapatkah hewan yang sudah punah dihidupkan kembali untuk melawan perubahan iklim?

Sementara itu, penyu muda dan tukik belum bisa dibedakan jenis kelaminnya berdasarkan morfologi eksternalnya.

Ketika akan bertelur penyu akan naik ke pantai.

Hanya penyu betina yang datang ke daerah peneluran, sedangkan penyu jantan berada di daerah sub-tidal.

Penyu bertelur dengan tingkah laku yang berbeda sesuai dengan spesies masing-masing.

Penyu memiliki waktu peneluran yang berbeda satu sama lain.

(Tribunnews/Devi Rahma)

Artikel Lain Terkait Aturan Perlindungan Penyu

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas