Metamorfosis Sempurna pada Kupu-kupu, Katak, Nyamuk, serta Perbedaan Metamorfosis Tidak Sempurna
Metamorfosis sempurna pada kupu-kupu, katak, nyamuk, serta perbedaannya dengan metamorfosis tidak sempurna pada jangkring, belalang, dan kecoa.
Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Metamorfosis adalah perkembangan tubuh hewan dengan cara mengalami perubahan bentuk.
Perubahan bentuk tubuh ini terjadi pada beberapa hewan seperti lalat, kupu-kupu, nyamuk, kecoa, dan lebah.
Namun, ada juga selain serangga yang mengalami metamorfosis dari kelompok hewan amfibi, contohnya katak.
Metamorfosis terdiri dari beberapa fase hingga hewan tersebut memiliki tubuh dewasa.
Sehingga, mereka dapat berkembangbiak.
Penjelasan selengkapnya, simak rangkuman materi berikut ini.
Baca juga: Materi Sekolah: Pengertian, Asal Mula Penemuan, Ciri-Ciri, hingga Cara Berkembang Biak Virus
Pengertian Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis adalah proses berubahnya bentuk tubuh serta fungsi tubuh hewan tertentu.
Tidak semua hewan mengalami metamorfosis, hanya jenis serangga dan amfibi saja, dikutip dari gramedia.com.
Metamorfosis terdiri dari siklus yang dinamakan fase.
Ada dua jenis metamorfosis yakni metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.
Hewan yang mengalami metamorfosis sempurna mengalami perubahan bentuk organ tubuh secara wajar dan jelas dimulai dari sel telur hingga dewasa.
Selengkapnya, berikut ini proses metamorfosis sempurna yang terjadi pada beberapa hewan, dikutip dari gramedia.com:
Baca juga: Materi Sekolah: Apa Itu Pubertas? Kapan Terjadinya hingga Tanda-tanda pada Laki-laki dan Perempuan
Proses Metamorfosis Sempurna
1. Proses Metamorfosis pada Kupu-kupu
a. Telur
Kupu-kupu dewasa bereproduksi dan akan meninggalkan telurnya.
Telur kupu-kupu menyimpan informasi genetik dari induk kupu-kupu.
Induk kupu-kupu bertelur di bawah daun untu menjaga telur mereka dari predator.
Tidak semua telur kupu-kupu dapat menetas, meskipun induk kupu-kup bertelur sangat banyak.
b. Larva (Ulat)
Larva kupu-kupu disebut juga ulat.
Pada fase larva, mereka harus mengumpulkan energi dengan cara makan daun.
Sehingga, mereka dapat tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar.
c. Pupa (Kepompong)
Pada fase ini ulat kupu-kupu akan membuat cangkang keras yang dapat melindunginya selama beberapa waktu.
Dalam fase kepompong, ulat atau larva akan mengembangkan bagian tubuh, sayap, kaki, dan organ-organ lain untuk lebih sempurna.
d. Dewasa
Fase metamorfosis terakhir kupu-kupu adalah berubah menjadi kupu-kupu dewasa.
Kepompong yang sudah siap akan mengeluarkan hormon dan melembutkan cangkang yang keras.
Kupu-kupu akan mengepakan sayapnya agar bisa keluar dari cangkang.
Baca juga: Kenali Jenis Sel Darah Manusia, Fungsi Darah, dan Jenis Penyakit Darah: Anemia hingga Limfoma
2. Proses Metamorfosis pada Katak
a. Telur
Fase metamorfosis katak yang pertama adalah zigot hasil pembuahan sel telur betina dan jantan, hingga terbentuklah telur.
Katak betina akan mengeluarkan telur-telurnya ke tempat yang aman dari predator.
Induk katak akan terus memantau dan mengontrol perkembangan sel-sel telurnya tersebut.
b. Kecebong
Setelah telur berhasil menetas, maka akan keluar kecebong atau larva katak.
Pada fase kecebong, mereka belum memiliki organ tubuh yang sempurna seperti katak dewasa.
c. Kecebong Berkaki Dua
Kecebong larva akan berubah menjadi kecebong dengan dua kaki yang terlihat seperti ekor.
Mereka harus tinggal di dalam air.
d. Kecebong Berkaki Besar
Kaki kecebong akan berkembang menjadi lebih besar.
Mereka mulai lebih dewasa dengan dua kaki depan, namun masih memiliki ekor panjang, sehingga harus tinggal di air.
d. Kecebong dengan Dua Kaki Depan
Pada fase ini ekor kecebong sudah semakin pendek.
Kecebong sudah memiliki dua kaki depan, namun belum bisa tinggal terlalu lama di daratan dan harus berada di air.
e. Ekor Kecebong Memendek
Fase selanjutnya yaitu ekor kecebong akan memendek.
Mereka akan menyiapkan diri untuk beradaptasi dengan daratan.
f. Katak
Kecebong yang sudah tidak memiliki ekor sudah bisa disebut katak dewasa.
Mereka dapat hidup di darat dan di air sebagai hewan amfibi.
Baca juga: Mengenal Bagian dari Paru-paru Manusia, Fungsi, hingga Tips Jaga Kesehatan Paru-paru
3. Proses Metamorfosis pada Nyamuk
a. Telur
Sel telur nyamuk betina akan dibuahi oleh sel jantan, sehingga induk nyamuk akan bertelur.
Induk nyamuk dapat menghasilkan telur lebih dari 200 butir dalam sekali pembuahan.
Ia akan meletakkan telur-telurnya di permukaan air yang tenang dan dalam kondisi lembab.
Nyamuk hanya perlu waktu 1-3 hari untuk menetas.
b. Larva
Larva nyamuk dapat dilihat setelah 3 hari dari fase telur.
Jentik nyamuk atau larva memerlukan waktu 7-10 hari untuk berubah ke fase berikutnya.
c. Pupa
Selama fase pupa, hanya organ pernapasan saja yang aktif.
Pupa membutuhkan waktu kurang lebih 12 hari untuk berubah bentuk ke fase selanjutnya.
Perlahan, pupa akan memiliki beberapa perubahan fisik, seperti muncul bulu-bulu dan sayap halus yang kemudian menjadi ciri khas dari nyamuk.
d. Nyamuk Dewasa
Nyamuk dewasa akan keluar dari kulit pupa yang terbelah.
Biasanya, nyamuk jantan lebih dahulu menetas daripada nyamuk betina.
Baca juga: Materi Sekolah: Organ Pencernaan Hewan Ruminansia, Sistem Pencernaan, dan Contoh Hewan Ruminansia
Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna
Metamorfosis terdiri dari dua jenis, metamorfosis sempurna dan metamorfosis tidak sempurna.
Hewan akan mengalami fase pembentukan tubuh secara sempurna dari sel telur hingga dewasa pada metamorfosis sempurna, misalnya kupu-kupu, belalang, lalat, nyamuk, lebah madu.
Sedangkan pada fase metamorfosis tidak sempurna perubahan bentuk tubuh hewan sebelum dewasa dan saat dewasa tidak terlalu banyak berubah.
Perbedaan yang jelas terlihat adalah metamorfosis tidak sempurna tidak melalui fase pupa atau kepompong.
Jadi, metamorfosis tidak sempurna dimulai dari telur langsung menjadi nimfa dan hewan dewasa, contohnya jangkrik, belalang, dan kecoa.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Berita lain terkait Materi Sekolah