Mengenal Sistem Gerak pada Tumbuhan Beserta Contohnya, Termasuk Tanaman Putri Malu
Berikut sistem gerak pada tumbuhan beserta contoh tumbuhannya, putri malu salah satunya.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Garudea Prabawati
Pada Gambar 1.48, ujung batang tumbuhan mengalami pertumbuhan ke arah cahaya.
Gejala yang tampak pada gambar tersebut menunjukkan pengaruh rangsang cahaya terhadap arah tumbuh batang tumbuhan.
Jenis gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya disebut dengan gerak fototropisme atau heliotropisme.
Tumbuhan yang arah tumbuhnya mendekati sumber cahaya disebut fototropisme positif sedangkan yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif.
- Gerak geotropisme
Pada Gambar 1.49, terlihat akar jagung tumbuh menuju arah bawah (menuju ke pusat bumi).
Setelah jagung diletakkan pada posisi miring, akar menjadi bengkok dan tumbuh kembali menuju pusat bumi.
Terlihat arah pertumbuhan batang ke atas (menjauhi pusat bumi).
Setelah jagung diletakkan pada posisi miring, batang menjadi bengkok dan tumbuh kembali menuju ke atas (menjauhi pusat bumi).
Arah gerak akar dan batang jagung tersebut terjadi karena pengaruh gravitasi bumi.
Gerak akar dan batang yang demikian disebut geotropisme atau gravitropisme.
Gerak akar menuju ke pusat bumi disebut geotropisme positif, sedangkan gerak batang menjauhi pusat bumi disebut geotropisme negatif.
- Gerak hidrotropisme
Selain tumbuh menuju pusat bumi, gerak pertumbuhan akar juga dipengaruhi oleh sumber air.
Pertumbuhan akar menuju sumber air disebut gerak hidrotropisme.
- Gerak tigmotropisme
Beberapa tumbuhan seperti mentimun, kacang panjang, labu, anggur, dan markisa memiliki organ tambahan yang disebut sulur.
Pada Gambar 1.50, terlihat sulur yang melilit pada suatu batang.
Sulur tersebut dapat melilit karena adanya rangsangan yang memengaruhi gerak sulur tersebut yaitu sentuhan.
Gerak melilitnya sulur tumbuhan pada tempat rambatannya merupakan contoh gerak tigmotropisme.
- Gerak kemotropisme
Tumbuhan dapat melangsungkan kehidupannya karena Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kemampuan untuk bereproduksi.
Reproduksi tumbuhan melibatkan proses penyerbukan, yaitu peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik.
Di kepala putik, serbuk sari akan berkecambah dan membentuk buluh serbuk yang akan membawa gamet jantan (spermatozoid) menuju gamet betina (sel telur).
Gerakan buluh serbuk menuju sel telur dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia) yang dikeluarkan oleh bakal buah.
Gerak tropisme yang dipengaruhi oleh zat kimia disebut kemotropisme.
b. Gerak taksis
Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan.
Gerak taksis biasanya dilakukan oleh organisme bersel satu, misalnya pada Euglena viridis.
Euglena viridis merupakan organisme yang dapat dikelompokkan ke dalam Algae (Protista mirip tumbuhan) karena memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis.
Dalam hidupnya, organisme tersebut membutuhkan cahaya.
Oleh karena itu, Euglena viridis akan bergerak mendekati sumber cahaya.
Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, Euglena viridis akan berusaha menghindar.
Kemampuan berpindahnya Euglena viridis disebabkan karena organisme tersebut memiliki alat gerak berupa flagela dan reseptor cahaya.
Pergerakan Euglena viridis ini disebut dengan gerak fototaksis.
Contoh gerak taksis lainnya adalah gerakan spermatozoa tumbuhan lumut dan paku.
Tumbuhan lumut dan paku bereproduksi secara seksual, akan menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut spermatozoid.
Spermatozoid mampu bergerak menuju sel kelamin betina yang terdapat pada arkegonium akibat tertarik oleh zat gula dan protein tertentu yang dihasilkan oleh arkegonium.
Pergerakan spermatozoid tersebut merupakan contoh gerak kemotaksis.
Gerak kemotaksis adalah gerak taksis tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa zat kimia.
c. Gerak nasti
Seperti halnya gerakan pada tumbuhan putri malu, darimana pun arah datangnya sentuhan, arah gerakan yang dilakukan daun putri malu selalu tetap, yaitu menutup dengan arah yang sama.
Artinya, gerakan yang dilakukan oleh tumbuhan tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang.
Gerak tumbuhan yang demikian disebut dengan gerak nasti.
Selain nasti, ada pula gerak nasti kompleks.
Nasti kompleks adalah gerakan tumbuhan yang dapat diakibatkan oleh beberapa jenis rangsangan.
Contohnya ada pada stomata.
Stomata adalah lubang kecil yang terdapat pada permukaan daun yang berfungsi untuk mengatur keluar masuknya gas kabondioksida dan uap air.
Stomata dapat membuka dan menutup akibat beberapa rangsangan, yaitu kadar air, cahaya, dan suhu.
Gerak membuka dan menutupnya stomata tersebut merupakan contoh gerak nasti kompleks.
Berdasarkan jenis rangsangannya, gerak nasti dapat dibedakan menjadi beberapa jenis.
- Gerak seismonasti
Gerak pada daun putri malu akibat diberi getaran atau sentuhan disebut dengan seismonasti.
Seismonasti adalah gerak nasti tumbuhan yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan.
- Gerak niktinasti
Saat malam hari, daun tumbuhan bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun tumbuhan lamtoro (Leucaena leucocephala) akan menutup atau “tidur” dan akan membuka saat siang hari.
Pergerakan daun tumbuhan tersebut akibat adanya rangsangan berupa kondisi siang hari dan malam hari.
Gerak yang demikian disebut dengan gerak niktinasti.
3) Gerak fotonasti
Pada sore hari, umumnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) akan mekar.
Mekarnya bunga pukul empat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya sore hari.
Gerak membukanya bunga pukul empat tersebut disebut gerak fotonasti.
Fotonasti adalah gerak nasti pada tumbuhan yang disebabkan adanya rangsangan berupa cahaya.
- Gerak termonasti
Bunga yang hidup di daerah yang memiliki empat musim, seperti bunga tulip yang banyak ditanam di benua Eropa, hanya dapat mekar di musim semi.
Mekarnya bunga di musim semi disebabkan oleh suhu udara pada musim semi terasa lebih hangat.
Gerak mekarnya bunga tulip pada musim semi disebut gerak termonasti.
Termonasti adalah gerak nasti tumbuhan dipengaruhi oleh rangsangan yang berupa suhu.
(Tribunnews.com/Katarina Retri)
Artikel lainnya terkait Materi Sekolah