Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Berikut Beberapa Peninggalannya

Berikut adalah pengenalan akan peninggalan Islam di Indonesia yaitu dari bangunannya hingga adat istiadat yang berkembang.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Sejarah Masuknya Islam di Indonesia, Berikut Beberapa Peninggalannya
jateng.tribunnews.com
Berikut adalah sejarah serta peninggalan Islam di Indonesia yaitu dari bangunan hingga adat istiadat. 

TRIBUNNEWS.COM - Agama Islam lahir di Tanah Arab lewat Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiulawal 571 M atau 20 April 571 M.

Kemudian pada tanggal 17 Ramadhan 610 M atau 6 Agustus 610 M, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya ketika sedang menyendiri di gua Hira.

Peristiwa tersebut dikenal sebagai Nuzulul Quran atau turunnya wahyu Quran pertama yang menjadi kitab suci agama Islam.

Baca juga: Mengenal Terumbu Karang: Manfaat , Jenis dan Terumbu Karang Terindah di Indonesia

Baca juga: Mengenal Peninggalan Buddha di Indonesia: Dari Ajaran hingga Tradisi yang Dilakukan

Lalu agama Islam pun berkembang hingga sekarang termasuk Indonesia.

Namun bagaimana awal agama Islam masuk ke Indonesia?

Berikut ulasannya seperti dikutip dari Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas 5 SD/MI.

Berita Rekomendasi

1. Masuknya Agama Islam di Indonesia

Agama dan peradaban Islam masuk ke Indonesia dibawa oleh para pedagang Gujarat, Arab, dan Persia.

Sambil berdagang, mereka membawa pengaruh dan menyebarkan ajaran Islam.

Para pedagang muslim masuk ke Indonesia kira-kira pada abad ke-7.

Dalam perkembangannya, pada abad ke-13 terbentuk masyarakat muslim di Indonesia.

Pada saat itu, kerajaan pertama yang bercorak Islam adalah Kerajaan Samudera Pasai.

Kerajaan ini terletak di Aceh bagian utara (sekarang Kabupaten Lhokseumawe), dengan rajanya bernama Malikus Shaleh.

Raja yang terkenal membawa kemajuan pesat adalah Sultan Iskandar Muda.

Penyebaran agama Islam di Indonesia melalui beberapa jalur yaitu perdagangan, perkawinan, pendidikan, serta seni dan budaya.

a. Jalur Perdagangan

Perdagangan dan pelayaran berfungsi sebagai sarana dalam menyiarkan agama Islam.

Kota dagang yang mula-mula menjadi Islam adalah Samudera Pasai.

Pada abad ke-14, Malaka menjadi pusat perdagangan dan pusat pengembangan Islam.

Baca juga: Mengenal Sejarah Masuknya Agama Hindu hingga Peninggalannya di Indonesia

Di Pulau Jawa, Islam berkembang dari kota-kota pelabuhan Banten, Cirebon, Demak, Tuban, dan Gresik.

b. Perkawinan

Para pedagang dari luar Nusantara banyak yang menikah dengan penduduk asli sehingga lambat laun mereka juga menganut agama Islam.

c. Jalur Pendidikan

Munculnya pesantren-pesantren yang mendapat perlindungan dari penguasa, mempercepat perkembangan Islam di Nusantara.

Sekarang kita mengenal pondok pesantren, pesantren modern, dan pesantren kilat.

d. Jalur Seni dan Budaya

Seni juga dapat menjadi sarana berkembangnya agama Islam di Nusantara.

Contohnya adalah seni bangunan, seni ukir, seni tari, seni suara, adat istiadat, dan seni sastra.

2. Beberapa Peninggalan Islam di Indonesia

Kerajaan-kerajaan Islam yang ada di Indonesia, antara lain Samudera Pasai , Kerajaan Aceh , Kerajaan Demak, Kerajaan Banten, Kerajaan Ternate, Kerajaan Tidore, dan Kerajaan Gowa–Tallo.

Berikut peninggalan-peninggalan dari masa kejayaan kerajaan Islam.

Warga menyelenggarakan tradisi rewanda di Kawasan Gua Kreo, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Minggu (11/8/2013) Pesta rakyat ini menyuguhkan sesaji rewanda yang merupakan hasil bumi masyarakat setempat. Tradisi yang diperingati setiap 3 syawal tersebut untuk mengenang napak kedatangan Sunan Kalijaga dibantu para kera mencari kayu jati untuk digunakan untuk pembangunan Masjid Demak, Jawa Tengah. (TRIBUN JATENG/A Priangoro)
Warga menyelenggarakan tradisi rewanda di Kawasan Gua Kreo, Kelurahan Gunungpati, Kecamatan Gunungpati, Minggu (11/8/2013) Pesta rakyat ini menyuguhkan sesaji rewanda yang merupakan hasil bumi masyarakat setempat. Tradisi yang diperingati setiap 3 syawal tersebut untuk mengenang napak kedatangan Sunan Kalijaga dibantu para kera mencari kayu jati untuk digunakan untuk pembangunan Masjid Demak, Jawa Tengah. (TRIBUN JATENG/A Priangoro) (TRIBUN JATENG/A Priangoro)

a. Bangunan : Masjid, gerbang/gapura masjid  dan contohnya adalah Masjid Agung Demak.

b. Seni ukir : Ukiran kayu/batu yang bercorak Islami dan berkembang menjadi kaligrafi, misalnya di Jepara.

c. Seni wayang : Wayang kulit pada masa Sunan Kalijaga.

d. Seni sastra : Syair Melayu ajaran Hamzah Fansuri, Hikayat Banjar.

e. Kitab/primbon : Kitab bercorak kegaiban, berisi ramalan dan penetapan hari baik yang ditulis oleh Sunan Bonang.

Baca juga: Mengenal Perbedaan Perusahaan dan Badan Usaha, Berikut Penjelasan dan Macamnya

f. Adat istiadat : Contohnya adalah Makuta Alam yang merupakan percampuran adat Aceh dan Islam serta Grebeg Maulud di Keraton Cirebon dan Yogyakarta.

(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)

Artikel lain terkait Materi Sekolah

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas