Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran Darah: Jantung, Pembuluh Darah, dan Frekuensi Denyut Jantung
Berikut struktur dan fungsi sistem peredaran darah, mulai dari jantung, pembuluh darah, dan frekuensi denyut jantung.
Penulis: Katarina Retri Yudita
Editor: Nuryanti
Darah dari paru-paru mengalir melalui vena pulmonalis menuju serambi kiri, sehingga darah dalam serambi kiri banyak mengandung O2.
Darah dari serambi kiri turun melalui katup bikuspidalis menuju bilik kiri.
Bilik kiri akan memompa darah ke seluruh tubuh melalui pembuluh aorta.
Melalui gambar tersebut, dapat dilihat bahwa dinding bilik kiri lebih tebal dibandingkan bagian jantung yang lain.
Jantung memiliki dinding yang tersusun atas otot-otot jantung.
Berbeda dengan otot rangka, otot jantung memang memiliki kemampuan untuk berkontraksi secara tak sadar (otonom) karena dikendalikan oleh sistem saraf otonom.
Di dalam jantung, terdapat saraf khusus yang disebut dengan pacu jantung (pacemaker) yang diperankan oleh nodus sinoatrial.
Pacu jantung inilah yang berperan dalam pengaturan irama detak jantung.
Pada beberapa orang, pacu jantung mengalami gangguan sehingga tidak dapat mengatur irama detak jantung dengan normal, sehingga ilmuwan telah mengembangkan alat pacu jantung buatan dengan energi dari baterai.
- Pembuluh darah
Pembuluh darah dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena), dan pembuluh kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar jantung, sedangkan vena mengalirkan darah masuk ke dalam jantung.
Arteri berisi darah yang mengandung oksigen, kecuali pembuluh arteri pulmonalis.
Vena berisi darah yang banyak mengandung karbondioksida, kecuali vena pulmonalis.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.