Mengenal Alat Musik Kolintang: Kesenian Tradisional Minahasa yang Mendunia
Berikut ini adalah cara memainkan alat musik Kolintang, Sejarah kolintang, dan jenis alat musik kolintang yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara.
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Sama halnya dengan alat musik pada umumnya, alat musik Kolintang mempunyai accord sendiri yang dipukul secara bersamaan.
Namun untuk jenis Kolintang bass dan melodi biasanya dimainkan tanpa accord, namun disesuaikan dengan nada yang diinginkan sehingga untuk memainkannya hanya butuh dua stick saja.
Baca juga: Mengenal Wayang Kulit, Berikut Penjelasannya Lengkap dengan Keberagaman Wayang di Indonesia
Bentuk Alat Musik Kolintang
Alat musik Kolintang merupakan jenis alat musik tradisional terbuat dari kayu yang dipotong sesuai dengan ukuran dan disusun diatas alas kayu, alas kayu ini berfungsi sebagai resonator.
Alat Musik Kolintang berbentuk serangkaian bilah kayu yang disusun di atas sebuah rak dengan ukuran bilah yang semakin menyusut (mengecil).
Panjang pendeknya bilah ini menyesuaikan dengan nada yang ingin dihasilkan.
Sejarah Kolintang
Dikutip dari situs resmi LPMP Sulawesi Utara, berikut ini sejarah alat musik Kolintang.
Dahulu kala, ada sebuah desa yang bernama To Un Rano, desa tersebut sekarang dikenal dengan nama Tondano.
Di desa yang terletak di daerah Minahasa ini, ada seorang gadis yang kecantikannya sudah tersohor ke seluruh pelosok desa.
Maka banyaklah pemuda yang jatuh hati.
Sang gadis bernama Lintang, pandai menyanyi, dan suaranya pun nyaring serta merdu.
Pada suatu waktu di sebuah pesta muda-mudi desa To Un Rano, muncullah seorang pemuda gagah dan tampan yang kemudian berkenalan dengan Lintang, namanya Makasiga.
Maksiga memiliki keahlian di bidang ukir-ukiran, ia kemudian meminang Lintang, yang diterima dengan satu syarat, yaitu: Makasiga harus mencari alat musik yang bunyinya lebih merdu dari seruling emas.
Baca juga: Fakta Menarik Wayang Kulit yang Ramai Dibicarakan usai Adidas Sebut Berasal dari Malaysia